Infosumbar.net – Sebanyak 15 Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota dan Kabupaten di Sumatera Barat sepakat menolak adanya surat dukungan dari Cabang Olahraga dan KONI daerah sebagai syarat wajib seseorang maju menjadi Ketua Umum KONI Sumbar di ajang Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub).
Ketua Forum Koordinator Ketua KONI kota dan kabupaten se-Sumbar Tommy Irawan di Padang, Selasa (26/4), mengatakan pihaknya telah mengadakan pertemuan dengan seluruh Ketua KONI kota dan kabupaten di Sumbar untuk menolak hal ini.
Tommy menjelaskan syarat dukungan dengan ambang batas 30 persen dari jumlah cabang olahraga yang ada tidak diatur dalam AD/ ART KONI. Bahkan syarat ini menjadi batu sandungan bagi calon yang ingin memajukan olahraga Sumbar.
Menurutnya, saat ada Musyorprov, KONI kota dan kabupaten ini kerap diobok-obok oleh kepentingan calon yang meminta dukungan sebagai syarat untuk maju.
“Seakan-akan kami ini hanya dibutuhkan saat ingin pemilihan saja. Kami sepakat semua untuk memiliki satu kandidat dari salah satu Ketua KONI dan dukungan yang telah kita berikan ke calon sebelumnya tidak berlaku. Ini kesepakatan kami,” sebutnya.
Selain itu, saat ini Plt Ketua Umum (Ketum) KONI dan Plt. Sekretaris Umum (Sekum) malah sibuk mengumpulkan dukungan sebagai syarat maju bukan mempersiapkan Musyorprovlub ini dengan sebaik-baiknya.
“Panitia kabarnya sudah terbentuk namun ada celetukan mereka menunggu dukungan lengkap baru menggelar Rapat Koordinasi (rakor) dengan Cabor dan KONI kota dan kabupaten.Ini kan tidak benar, harusnya kita rakor dulu untuk menentukan tata cara Musorprovlub ini. Ada pembentukan steering comitte, panitia hingga TPP,” tukas Tommy.
Sementara Ketua KONI Kota Solok Rudi Horizon mengatakan dalam pertemuan itu ada 12 Ketua KONI Kota dan Kabupaten yang berkumpul, semua sepakat dan menandatangani penolakan tersebut.
Sementara tiga Ketua KONI lain menyampaikan keikutsertaannya namun tidak dapat bergabung. Kemudian empat Ketua KONI yang tidak datang yakni Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Solok.
“Sejauh ini kabupaten Solok akan ikut namun mereka terkendala beberapa hal,” ucap Rudi.
Rudi mengatakan seluruhnya bertekad agar olahraga Sumatera Barat ini menjadi baik dan dipimpin oleh orang yang benar-benar ingin memajukan olahraga.
“Kita ingin pemilihan ini demokrasi dan sportif dengan meniadakan surat dukungan ini karena ada pihak yang berusaha mengumpulkan dukungan sebanyak-banyaknya agar dapat menang secara aklamasi. Kita solid memperjuangkan ini,” jelasnya.
Selain itu surat dukungan ini membuat suasana kebatinan di kalangan olahraga menjadi tidak bagus bahkan menjadi terpecah belah dan terkotak-kotak.
“Kawan dekat bisa jadi lawan karena berbeda memberikan dukungan kepada calonnya masing-masing,” sambungnya.
Rudi menilai calon Ketum KONI Sumbar ini sebaiknya menyampaikan visi dan misi serta program apa yang dibawa untuk memajukan olahraga Sumbar ke depan dan biarkan pemilih hak suara yang menentukan suara mereka.
“Kita jengah dengan apa yang terjadi di olahraga Sumbar saat ini. Kita terkenal seantero nasional namun dalam hal negatif bukan persoalan positif olahraga,” imbuh Rudi.
Rudi menyampaikan bahwa 15 Ketua KONI kota dan kabupaten yang hadir adalah Kota Padang, Kota Solok, Sawahlunto, Bukittinggi, Payakumbuh, Padang Panjang,Kabupaten Limapuluh Kota, Agam, Sijunjung, Pasaman,Pasaman Barat.
Sementara Kabupatan Mentawai, Dharmasraya menyatakan keikutsertaan melalui panggilan telepon dan chat aplikasi pesan.
“Kita sepakat menyuarakan itu dan mendorong agar pelaksanaan Musorprov ini dilaksanakan sesuai aturan dan sportif,” pungkas Rudi. (*)