Infosumbar.net – Klub promosi Liga 1 2022/2023 baru saja melegalkan Nilmaizar sebagai pelatih anyar pada Senin (4/4) dalam sebuah acara jumpa pers di Hotel Episode, Kelapa gading Serpong.
Pemilihan Nilmaizar karena manajemen Dewa United melihat legenda Semen Padang FC ini merupakan sosok yang cukup berpengalaman di sepak bola Indonesia.
Itu diungkapkan oleh CEO Dewa United FC Ardian Satya Negara kepada awak media di sesi jumpa pers tersebut.
“Coach Nilmaizar adalah pelatih yang punya banyak pengalaman baik di ajang nasional maupun internasional. Jadi kami rasa Coach Nil adalah sosok yang tepat untuk tim muda seperti Dewa United FC,” ujar Ardian, serupa diekspos laman resmi klub.
Tak hanya itu, laman resmi klub juga merunut sejumlah fakta dan pengalaman pelatih kelahiran Payakumbuh ini saat mengarungi karir selaku pesepakbola Indonesia dahulu.

1. Lulusan SKO Ragunan
Walaupun cukup banyak menghabiskan waktu mudanya di Payakumbuh dan Padang, namun Nilmaizar ternyata juga merupakan lulusan Sekolah Khusus Olahragawan (SKO) Ragunan, Jakarta. Ia menjalani pendidikan di SKO Ragunan pada 1987 hingga 1988.
2. Satu Angkatan dengan Legenda Bulu Tangkis dan Tenis Indonesia
Saat menimba ilmu di Ragunan, Nilmaizar ternyata merupakan rekan satu angkatan beberapa atlet kenamaan tanah air. Yang cukup terkenal adalah legenda bulu tangkis Indonesia, Susi Susanti serta Yayuk Basuki, legenda tenis lapangan.
Selain itu, nama-nama legenda sepak bola Indonesia seperti Peri Sandria dan Sudirman juga merupakan rekan satu angkatan Nil Maizar.
3. Bek Tangguh Langganan Timnas Indonesia
Saat aktif bermaiin, Nilmaizar merupakan salah satu bek tangguh di Indonesia. Berkat kemampuannya tersebut, Nil pun sempat menjadi langganan timnas Indonesia. Mulai dari timnas Indonesia B pada tahun 1987 hingga 1991, hingga timnas Indonesia U-23 pada tahun 1990 hingga 1991.
4. Pernah Bergabung dengan Sparta Prague
Nilmaizar pernah menjalani karier di kancah Eropa dengan bergabung dengan klub besar Republik Ceko, Sparta Prague pada tahun 1990 hingga 1992. Bersama pemain Indonesia lainnya, Agus Yuwono, Nil merasakan kerasnya kompetisi disana dan juga ditangani pelatih ternama Josef Masopust.
5. Juara Galatama 1992 bersama PS Semen Padang
Saat kembali ke Indonesia pada tahun 1992, Nil ‘pulang kampung’ membela Semen Padang. Nil pun sukses mengadopsi ilmu yang didapatkannya di Eropa dengan membawa tim Kabau Sirah berprestasi. Sukses meraih gelar juara Piala Galatama dengan mengalahkan Arema Malang di partai final melalui gol semata wayang Delfi Adri.
sumber: dewaunited com