Indonesia merupakan pasar yang sangat besar bagi produk dari negara tetangga. Indonesia dijadikan target pemasaran pada saat dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di tahun 2015.
Dalam menghadapi MEA 2015 tersebut, produk UMKM harus siap bersaing dengan produk yang datang dari negara tetangga. Oleh sebab itu, Smartpreneur Pro Indonesia berusaha mendampingi UMKM di Indonesia untuk bisa melawan serangan produk dari luar Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Bapak Budi Satria Isman, selaku founder dan pembina Smartpreneur Pro Indonesia pada saat pembukaan Business Coach Training (BCT) Smartpreneur Padang yang dilaksanakan tanggal 29-30 September 2014 yang lalu, di Ruang Rapat Walikota Padang, Gedung Balai Kota Padang, Aia Pacah.
Untuk menciptakan UMKM yang siap bersaing, dibutuhkan pelatih bisnis yang bertugas mendampingi UMKM dalam menjalankan usahanya. Pelatih bisnis ini akan diciptakan dalam Business Coach Training (BCT).
BCT ini diikuti oleh pebisnis yang telah memahami modul Smartpreneur Business Map (SBM) yang dipakai oleh Smartpreneur dalam menganalisa bisnis. Setelah mengikuti BCT, Pelatih bisnis ini ditugaskan untuk memonitor UMKM yang mengikuti workshop SBM pada bulan November 2014.
Dengan hal ini diharapkan kita bisa menciptakan 1 juta pengusaha naik kelas di tahun 2020, Usaha mikro menjadi usaha kecil, kecil ke menengah dan menengah ke usaha besar.
Hari pertama BCT diisi dengan materi Smartpreneur Business Map (SBM) oleh Bapak Yuzsak M. Yahya. SBM merupakan kurikulum yang dipakai Smartpreneur dalam membina UMKM. SBM berguna untuk menemukan masalah dalam bisnis sehingga dapat diselesaikan dengan solusi yang tepat.
SBM ini terdiri dari materi Entrepenereur Mindset, Playing Field, Market Landscape dan Operational Profitability. Di Entrepreneur mindset dibahas mengenai pola pikir yang harus dimiliki oleh entrepreneur.
Sedangkan di Playing Field dibahas bagaimana menciptakan bisnis berdasarkan masalah ada di masyarakat. Pada Market Landscape dibahas bagaimana menciptakan penghasilan yang besar dari bisnis. Dan pada materi Operational Profitability dibahas bagaimana mengelola suatu bisnis.
Di hari kedua BCT, materi yang diberikan mengenai bagaimana cara melakukan coaching. Materi ini diberikan langsung oleh Master Coach Budi Satria Isman. Bapak Budi, begitu sapaannya, telah melakukan berbagai coaching kepada perusahaan multinasional maupun perusahaan international.
Coaching ini bertujuan untuk membantu perusahaan atau individu melakukan perubahan dari situasinya sekarang ke situasi yang diinginkan. Coach akan membantu mengarahkan individu mencapai rencana yang SMART.