infoSumbar
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • EKONOMI & BISNIS
    • TEKNO & SAINS
    • PENDIDIKAN
    • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • PADANG
    • SOLOK RAYA
    • AGAM – BUKITTINGGI
    • PARIAMAN LAWEH
  • GAYA HIDUP
    • OTOMOTIF
    • MUSIK
    • HIBURAN
    • KOMUNITAS
    • KULINER
    • WISATA
    • KESEHATAN
  • SERBA SERBI
    • BUDAYA & SENI
    • FOTO
    • PROFIL
    • EVENTS
      • SEMINAR
      • SENI & BUDAYA
      • LOMBA
      • MUSIK
    • VIDEO
    • DIREKTORI
  • ARTIKEL
  • INFOSUMBARPEDIA
  • LOWONGAN KERJA
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • EKONOMI & BISNIS
    • TEKNO & SAINS
    • PENDIDIKAN
    • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • PADANG
    • SOLOK RAYA
    • AGAM – BUKITTINGGI
    • PARIAMAN LAWEH
  • GAYA HIDUP
    • OTOMOTIF
    • MUSIK
    • HIBURAN
    • KOMUNITAS
    • KULINER
    • WISATA
    • KESEHATAN
  • SERBA SERBI
    • BUDAYA & SENI
    • FOTO
    • PROFIL
    • EVENTS
      • SEMINAR
      • SENI & BUDAYA
      • LOMBA
      • MUSIK
    • VIDEO
    • DIREKTORI
  • ARTIKEL
  • INFOSUMBARPEDIA
  • LOWONGAN KERJA
No Result
View All Result
infoSumbar
No Result
View All Result

Refleksi Global Tiger Day: Jadikan Sumbar Sebagai Nagari Ramah Harimau

30 Juli 2022 - 12:01 WIB
in Seni dan Budaya, Sumbar
Rahma Dhoniby Rahma Dhoni
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Twitter
Refleksi Global Tiger Day: Jadikan Sumbar Sebagai Nagari Ramah Harimau

Dua ekor Harimau Sumatera


Infosumbar.net- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2018 silam melaporkan bahwa populasi Harimau Sumatera hanya tersisa sekitar 603 ekor saja.

Populasi yang kian kritis tersebut tentunya menjadi renungan kita semua. Kendati telah ditetapkan sebagai satwa yang dilindungi pada 1970-an silam, keberadaan dan habitat hewan dengan nama latin Panthera Tigris itu kian mengkhawatirkan.

Jika ditinjau lebih jauh, Indonesia pernah dihuni oleh tiga jenis harimau, yaitu Harimau Jawa, Harimau Bali dan Harimau Sumatera.

Namun, keberadaan dua dari tiga jenis harimau tersebut resmi dinyatakan punah. Kepunahan Harimau Jawa dan Harimau Bali disinyalir akibat dampak masifnya pembangunan oleh masyarakat, sehingga menyita habitat harimau maupun makanannya.

Forum Harimau Kita dalam laporan yang bertajuk Raja Hutan di Ujung Tanduk menjelaskan periode kepunahan dua jenis harimau tersebut. Tercatat, Harimau Jawa telah dinyatakan punah pada 1980-an silam. Adapun, nasib Harimau Bali lebih miris lagi; telah dinyatakan punah bahkan sebelum Indonesia lahir, atau lebih tepatnya pada 1930-an silam.

IKLAN

Tentunya, dengan satu-satunya jenis harimau lokal yang tersisa di Indonesia, kita tidak mau melihat Harimau Sumatera bernasib sama. Namun, keberadaan tiap tahun semakin menurun.

Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), setidaknya 50 Harimau Sumatera dibunuh di Indonesia setiap tahun antara periode 1998 sampai 2002, baik untuk diperdagangkan maupun akibat dari konflik manusia-harimau.

BACA JUGA :   Tiga Hari Dikepung Hujan, CSR BIM Datang di Tengah Kepanikan Banjir Ulakan

Ranah Minang dan Harimau

Sebagai daerah yang masih banyak terdapat kawasan hutan, Sumbar diharapkan menjadi daerah yang nyaman bagi Harimau Sumatera.

Forum Harimau Kita setidaknya mencatat ada 23 kantong habitat Harimau Sumatera yang tersebar di Pulau Sumatera. Dua di antaranya terletak di Sumbar, yakni di Taman Nasional Kerinci Seblat (daya tampung >70 individu) dan Pasaman (daya tampung <70 individu).

Adapun, populasi Harimau Sumatera di Sumbar, Balai Konservasi dan Sumber daya Alam (BKSDA) Sumbar mencatat setidaknya ada sekitar 120 ekor harimau di dua kantong tersebut.

Namun, permasalahan justru terletak di sini. Keberadaan pemukiman warga yang begitu dekat dengan habitat harimau, tak jarang menimbulkan konflik antar manusia dengan harimau.

Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono menjelaskan rincian jumlah konflik harimau-manusia. Kata dia, hingga Juli 2022 tercatat ada empat kali kejadian konflik harimau-manusia yang dilaporkan.

“Sedangkan pada tahun 2021, kami melaporkan adanya konflik harimau-manusia sebanyak 10 kali, lalu tahun 2020 ada sembilan kali,” kata dia dalam peringatan Global Tiger Day, Jumat (29/7/2022).

Teranyar, konflik Harimau Sumatera dengan warga terjadi pada akhir 2021 silam. Di mana, harimau yang nantinya diberi nama Maua Puti Agam itu masuk ke pemukiman warga di Jorong Pasak Timur, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam.

BACA JUGA :   PT Semen Padang Salurkan Bantuan untuk Ribuan Warga Terdampak Banjir di Koto Tangah dan Nanggalo

Setelah 41 hari dicari, akhirnya BKSDA Sumbar berhasil mengevakuasi Maua Puti Agam tersebut.

Kata Ardi, penyebab kemunculan harimau ke pemukiman karena sumber makanan di habitatnya kian menipis.

“Di Sumbar, imbas adanya Porbi atau kegiatan berburu babi, membuat populasi babi hutan menurun. Kasus ini menyebabkan sumber makanan harimau menurun, sehingga mulai bermunculan ke pemukiman warga untuk mencari makan,” sebutnya.

Apalagi, lanjut Ardi, sejak ditemukannya Virus Flu Babi (African Swine Fever/ASF), puluhan ribu babi mati termasuk babi hutan di Sumatera. Berkaitan dengan itu, kasus harimau keluar dari hutan dan masuk ke pemukiman tiap tahunnya dilaporkan meningkat.

 

Selamatkan Keberadaan Inyiak Balang

Bertepatan dengan hari ini, Hari Harimau Sedunia atau Global Tiger Day (GTS) diperingati setiap 29 Juli. Peringatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya konservasi harimau, karena saat ini mulai terancam punah.

Diketahui, Global Tiger Day dirayakan di 13 negara yang hingga saat ini masih terdapat populasi harimau, termasuk di Indonesia.

Sebagai salah satu rumah bagi Harimau Sumatera, ada cerita menarik bagaimana masyarakat Sumbar memandang Raja Hutan ini.

Bagi masyarakat Minang, harimau tidak semata dikenal sebagai binatang buas saja. Hewan ini di perkampungan, memiliki pemaknaan luas dibandingkan hewan lain.

BACA JUGA :   Ingin Pergi Liburan? Tunda Dulu, Sumbar Hari ini Dilanda Hujan hingga Malam

Menanggapi hal tersebut, Ardi Andono menuturkan masyarakat di Sumbar menyebut hewan ini sebagai “Inyiak Balang“.

“Patut kita contoh, bahwasanya masyarakat Sumbar telah beradaptasi dengan harimau sejak dulu secara turun-menurun,” ungkap dia.

Banyak cerita rakyat maupun legenda yang berkembang di tengah masyarakat. Hal tersebut mengindikasikan betapa istimewanya ikatan antara manusia dan harimau.

Ardi juga menceritakan, saat proses evakuasi Maua Puti Agam pada Januari lalu, masyarakat mengupayakan untuk tidak melukai hewan tersebut.

Bahkan, setelah Maua berhasil diamankan Tim BKSDA, banyak di antara masyarakat yang meluapkan kesedihannya. “Mereka sedih karena Inyiak Balang atau penjaga kampungnya kami ambil,”tutur dia.

Kondisi ini hendaknya menjadi cerminan baik bagi masa depan Harimau Sumatera. BKSDA Sumbar menghimbau agar masyarakat, pemerintah, pengusaha maupun pihak lainnya untuk saling membahu menjaga kelestarian harimau ini.

“Sebagai wujud konservasi harimau Sumatera, Pemprov Sumbar sebetulnya telah mengeluarkan SE Gubernuh No. 522.5/3545/Dishut-2021 pada tanggal 14 Desember 2021 lalu,” terang dia.

Dalam aturan tersebut, terdapat pelarangan perburuan dan pembunuhan harimau, himbauan untuk menjaga habitat, serta menghindari potensi konflik harimau-manusia.

“SE tersebut juga meminta agar seluruh pihak dapat membantu BKSDA Sumbar dalam penanganan konflik harimau, serta mendukung program BKSDA dalam Sumbar Nagari Ramah Harimau,” tutupnya (Rma)

Tags: BKSDA Sumbarharimau sumateraPopulasiSatwa yang dilindungi

Related Posts

Menkes RI Kunjungi Lubuk Minturun, Walikota Padang: Kebutuhan Dasar Warga Terdampak Harus Terpenuhi

Menkes RI Kunjungi Lubuk Minturun, Walikota Padang: Kebutuhan Dasar Warga Terdampak Harus Terpenuhi

28 November 2025
Kisah Heroik TRC Semen Padang dan Tim Gabungan: Selamatkan Warga Koto Tuo Pauh dari Terjangan Arus Batang Kuranji

Kisah Heroik TRC Semen Padang dan Tim Gabungan: Selamatkan Warga Koto Tuo Pauh dari Terjangan Arus Batang Kuranji

28 November 2025
Usai Kecelakaan Beruntun, Arus Lalin Solok-Padang Malam ini Masih Buka Tutup

Usai Kecelakaan Beruntun, Arus Lalin Solok-Padang Malam ini Masih Buka Tutup

28 November 2025
Banjir, Longsor, dan Galodo Terjang Tanah Datar: 3.347 Jiwa Terdampak, 3.405 Mengungsi 

Banjir, Longsor, dan Galodo Terjang Tanah Datar: 3.347 Jiwa Terdampak, 3.405 Mengungsi 

28 November 2025
Jumlah Korban Banjir Bandang di Jembatan Kembar Padang Panjang Mencapai 34 Orang

Jumlah Korban Banjir Bandang di Jembatan Kembar Padang Panjang Mencapai 34 Orang

28 November 2025
Total 19 Jenazah Ditemukan di Wilkum Padang Pariaman, Diduga Korban Banjir Bandang Padang Panjang

Total 19 Jenazah Ditemukan di Wilkum Padang Pariaman, Diduga Korban Banjir Bandang Padang Panjang

28 November 2025

Berita Terkini

  • All
  • Berita Pilihan
  • Nasional
  • Sumbar

Menkes RI Kunjungi Lubuk Minturun, Walikota Padang: Kebutuhan Dasar Warga Terdampak Harus Terpenuhi

Liga 4 2025/26: Seleksi Pemain PSP Dimulai, Ketua Umum Amril Amin: Bangun Tim Untuk Menjadi Pemenang

Kisah Heroik TRC Semen Padang dan Tim Gabungan: Selamatkan Warga Koto Tuo Pauh dari Terjangan Arus Batang Kuranji

Usai Kecelakaan Beruntun, Arus Lalin Solok-Padang Malam ini Masih Buka Tutup

Banjir, Longsor, dan Galodo Terjang Tanah Datar: 3.347 Jiwa Terdampak, 3.405 Mengungsi 

Jumlah Korban Banjir Bandang di Jembatan Kembar Padang Panjang Mencapai 34 Orang

Berita Populer

  • Banjir Tak Kunjung Surut, Warga Kampung Gelapung Dipengungsian Kekurangan Logistik Hingga Dapur Umum

    Sejumlah Daerah di Sumbar Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, Tiga Wilayah Ini Terparah

    506 shares
    Share 202 Tweet 127
  • Masih Dihantam Hujan, Masyarakat Sumbar Wajib Perketat Kewaspadaan

    492 shares
    Share 197 Tweet 123
  • Makin Parah! Hujan Tiada Henti Mengguyur Sumbar hingga Saat ini

    490 shares
    Share 196 Tweet 123
  • Empat Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Sitinjau Lauik, Satu Terjun ke Jurang Saat Hujan Lebat

    486 shares
    Share 194 Tweet 122
  • Berikut Nama nama Korban Banjir Bandang di Jembatan Kembar Padang Panjang yang Telah Berhasil Dievakuasi

    472 shares
    Share 189 Tweet 118
  • Contact
  • Redaksi
  • Visi dan Misi
  • Contact Us
  • About Us
  • Pedoman Media Siber

Website ini diterbitkan oleh PT Infosumbar Media Kreasi | © 2010 - 2022

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • EKONOMI & BISNIS
    • TEKNO & SAINS
    • PENDIDIKAN
    • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • PADANG
    • SOLOK RAYA
    • AGAM – BUKITTINGGI
    • PARIAMAN LAWEH
  • GAYA HIDUP
    • OTOMOTIF
    • MUSIK
    • HIBURAN
    • KOMUNITAS
    • KULINER
    • WISATA
    • KESEHATAN
  • SERBA SERBI
    • BUDAYA & SENI
    • FOTO
    • PROFIL
    • EVENTS
      • SEMINAR
      • SENI & BUDAYA
      • LOMBA
      • MUSIK
    • VIDEO
    • DIREKTORI
  • ARTIKEL
  • INFOSUMBARPEDIA
  • LOWONGAN KERJA

Website ini diterbitkan oleh PT Infosumbar Media Kreasi | © 2010 - 2022