Infosumbar.net- Ada beragam tari tradisional di Minangkabau. Tari-tari tersebut antara lain dipertunjukkan dalam acara-acara besar maupun dalam penyambutan tamu kehormatan. Tari tradisional merupakan tarian yang lahir, tumbuh, dan berkembang dalam suatu kelompok masyarakat. Tarian ini diwariskan dari generasi ke generasi, yang salah satunya yaitu Tari Indang.
Alasan kenapa disebut Tari Indang? karena alat pengiring musik pada tarian ini disebut dengan “indang” yang merupakan sejenis alat musik yang berukuran kecil sekitar 15-18 cm.
Tari Indang juga disebut sebagai jenis sastra lisan yang disampaikan secara bersamaan sebagai bentuk media dakwah islam karena tari indang sangat erat dengan pengaruh islam di Minangkabau, oleh karena itu tarian ini selalu dimainkan pada acara bernuansa agama seperti tabuik di pariaman yang merupakan hari peringatan cucu rasullulah yang diperingati setiap tanggal 10 Muharram.
Selain itu juga memiliki fungsi tersendiri sebagai pengisian kebutuhan rohani seseorang. Hal ini tercermin karena adanya nilai kejiwaan yang terkandung dalam syair lagu tarian indang. Hal ini dapat dipercaya dapat mempunyai spiritual masyarakat terutama dalam bidang agama dan juga adat istiadat.
Tari indang atau biasa disebut dengan tari dindin badindin merupakan sebuah seni tari tradisional bagian dari macam macam kesenian daerah di Indonesia yang berasal dari budaya masyarakat minang, pariaman, provinsi sumatera barat. Tarian ini merupakan sebuah permainan alat musik yang dilakukan secara bersama sama.