Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menargetkan penangkaran sekitar 15.000 ekor penyu selama 2013.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat Yos Meri di Padang, Senin, mengatakan lokasi penangkaran tersebar di sejumlah pulau di pantai barat Sumbar.
“Lokasinya di Pulau Karabak Ketek, Pulau Penyu di Kabupaten Pesisir Selatan, Pulau Piyeh dan Desa Apar di Kabupaten Padangpariaman, Pulau Bindalang, Pulau Pisang, dan pulau-pulau di sekitar Sikuai,” katanya.
Menurutnya, pada tahun lalu sekitar 6.000 anak penyu telah dilepas di kawasan pantai Padangpariaman, dan 2.000 di pesisir Selatan.
Penangkaran penyu tersebut dilakukan sebagai salah satu cara melestarikan populasi hewan dilindungi tersebut. Apalagi telur-telur penyu tersebut diperdagangkan secara bebas.
Ia mengatakan, dalam setahun di masing-masing pulau hanya terdapat 2-5 ekor penyu yang bertelur dengan jumlah terbanyak 120 butir.
Menurunnya jumlah penyu dan telurnya itu disebabkan maraknya penangkapan dan perdagangan telurnya oleh warga yang berdomisili di pulau-pulau tersebut.
Untuk mengurangi eksploitasi telur penyu, lanjut dia, upaya yang dilakukan pemerintah adalah melakukan pendekatan dan membeli seluruh telur dari warga yang tinggal di pulau tersebut seharga Rp2.000 per butir.
“Kalau dijual kepada orang lain, pasti akan dijual kembali, namun jika dijual kepada pemerintah, telur itu dapat ditetaskan untuk menjaga populasinya,” katanya.
Selain itu, pemerintah juga berupaya untuk memberikan kegiatan lain berupa usaha kepada warga yang biasa menjual telur penyu, sehingga tidak lagi menjual telur tersebut.
“Di kawasan Pantai Air Manis hal itu sudah dilakukan terhadap penjual terumbu karang yang dijadikan hiasan. Mereka sekarang sudah berhenti, kalau ini dilakukan terhadap penjual penyu, diharapkan bisa berhasil,” katanya.
antara sumbar /ril/jno
image: gulfmax