infosumbar.net – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas (Unand) menggelar kegiatan Penyuluhan tentang Pembuatan Ransum Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB) dan Demonstrasi Penyusunan Ransum Ayam KUB di Nagari Kambang Barat, Kec. Lengayang, Pesisir Selatan, Senin (31/7).
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan sebanyak 24 orang mahasiswa KKN dari berbagai fakultas di Unand. Mereka didampingi oleh Sepri Reski, S.Pt, M.Pt, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN UNAND.
Selaku pelaksana kegiatan, Sepri Reski kepada infosumbar.net, Selasa (1/8/2023) sore, mengatakan kegiatan penyuluhan kepada Kelompok Ternak Ayam KUB Kampung Talang, menghadirkan narasumber, Dr. Ridho Kurniawan Rusli, S.Pt, MP yang juga Dosen Peternakan Unand.
“Penyuluhan ini dihadiri Sekretaris Nagari Kambang Barat, Babinkhamtibmas, Kepala Kampung Talang, Ketua dan Anggota Kelompok Ayam KUB Kampung Talang,” jelasnya.
Sepri menjelaskan, kegiatan dimulai pada pukul 10.00 wib yang diawali kata sambutan oleh Kepala Kampung Talang dan selanjutnya sambutan sekaligus pembukaan kegiatan oleh Sekretaris Nagari Kambang Barat.
“Kegiatan dilaksanakan dengan 2 tahap, yaitu pertama memaparkan materi tentang cara menyusun ransum ayam KUB dan kebutuhan nutrisinya pada tingkat umur tertentu, kedua yaitu demonstrasi penyusunan ransum ayam KUB yang terdiri dari 3 bahan yaitu jagung, dedak dan konsentrat 124,” katanya menguraikan.
Lebih rinci, Sepri menyampaikan bahwa Ayam KUB merupakan ayam kampung unggul oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang merupakan hasil seleksi dari rumpun ayam kampung selama 6 generasi (Ayam Kampung Jawa Barat).
Ayam KUB dapat menghasilkan telur sekitar 180 butir/tahun dan berat potong dapat mencapai 1 kg dalam pemeliharaan 10 minggu (umur ayam 70 hari).
“Kegiatan membuat formulasi ransum ayam KUB berbahan lokal ini bertujuan untuk membantu kelompok ternak dalam menekan biaya pakan yang selama ini peternak menggunakan ransum komersil dengan rata-rata biaya pakan per kg yaitu Rp.12.000,” katanya.
“Dengan adanya formulasi ransum yang dibuat dengan bahan yang terdiri dari jagung, dedak dan konsentrat 124 ini dapat menekan biaya ransum per kg nya menjadi Rp. 8.000, sehingga akan mengurangi pengeluaran peternakan akan bahan pakan per kg sekitar Rp. 4.000.” pungkasnya.