
Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi, ternyata masih ngebet membangun Bandara Luak Limopuluah, sebagaimana dijanjikan kepada masyarakat, saat kampanye Pilwako 2012 lalu. Saking ngebetnya, pemimpin pilihan rakyat itu terus melancarkan sejumlah aksi nyata untuk mewujudkan mimpi besarnya.
Terakhir, Sabtu (7/12) lalu, Riza memboyong Wakil Ketua Komisi V DPR-RI dari Partai Demokrat Mulyadi ke Jorong Kubangbalambak, Nagari Simpangkapuak, Kecamatan Mungka, Kabupaten Limapuluh Kota, salah satu kawasan yang diajukan sebagai lokasi pembangunan Bandara Luhak Limopuluah, selain Talawi, Payakumbuh Utara dan Piobang, Limapuluh Kota.
Riza dan Mulyadi berangkat ke Kubangbalambak, dengan menaiki kendaran double gardan. Bersama mereka, ikut pula Kadis PU Limapuluh Kota Edwar Nazar Sago dan Kabid Cipta Karya Deswandi ‘Inyiak”. Kemudian, Kadishubkominfo Payakumbuh Adrian, Sekretaris Bappeda Ismet Ibrahim, Kabid Cipta Karya Elfi Jaya, dan Kabag Humas Setdako Payakumbuh Jhon Kenedi.
Mereka berangkat ke Kubangbalambak, tidak melalui Nagari Mungka, Kecamatan Mungka, melainkan lewat Jorong Huluaia, Kecamatan Harau. Jarak antara Huluaia dengan Kubangbalambak sejatinya hanya 8,6 Kilometer. Tapi karena jalan yang dilalui cukup lincin dan medan yang ditempuh cukup berat, mereka membutuhkan waktu 3,5 jam.
Dalam perjalanan, seperti dilaporkan Kabag Humas Setdako Payakumbuh Jonn Kenedi, mobil double gardan yang ditumpangi Riza Falepi bersama Mulyadi terjebak lumpur. Sejumlah orang yang ikut dalam rombongan mereka, berupaya menarik kendaraan tersebut, dengan menggunakan mobil Chevrolet spesialias off road, milik pribadi Elsandri Novia, anak Bupati Alis Marajo.
Bukan itu saja, Riza Falepi dan Mulyadi juga ikut mendorong mobil mereka yang terjebak lumpur. Sayang, usaha yang dilakukan, tidak membuahkan hasil. Sementara hari terus merangkak senja. Keputusan kilati akhirnya diambil. Tiga mobil yang terjebak ditinggalkan di lokasi. Rombongan pindah berdesakan pada dua kendaraan.
Akan tetapi, cobaan belum berakhir. Hanya sekitar satu kilometer berlalu, habis melewati tanjakan, sebuah kendaraan tak kuat menghadapi medan jalan yang berat. Tak ada pilihan, rombongan mengambil keputusan berjalan kaki, menurun dan mendaki menuju lokasi, sejauh 2 kilometer. Sampai di lokasi, peta pun langsung dibuka.
Sekretaris Bappeda Payakumbuh Ismed Ibrahim yang sebelumnya telah menyiapkan peta perencanaan, menjelaskan detail rencana pembangunan Bandara itu. Melihat kondisi alam dengan pemandangannya yang sangat indah, Wakil Ketua Komisi V Mulyadi, spontan menyampaikan kegagumannya.
“Pak Walikota Riza Falepi dan Pak Bupati Alis Marajo, tak salah memilih lokasi ini sebagai calon Bandara. Segera tuntaskan pembebasan tanah lokasi Bandara ini, pak wali,” kata Mulyadi dengan wajah ceria. “Urusan dengan pemerintah pusat, dan perjuangan dana pada APBN, bagian dari tanggung jawab Saya di Jakarta,” tambah Mulyadi, dalam siaran pers yang diterima Padang Ekspres, kemarin.
Mulyadi juga berjanji, akan meloloskan anggaran untuk pembangunan jalan dari Hulu Air, Harau, menuju lokasi Bandara di kawasan Jorong Kubangbalambak, Nagari Simpang Kapuak, sebesar Rp55 Miliyar, tahun anggaran 2014. Jalan tersebut dirancang akan tembus ke Simpangkapuak dan Taeh, sepanjang lebih kurang 15 Km.
“Saya bertekad, akan meloloskan dana buat kelanjutan pembangunan jalan ini pada APBN-P 2014. Saya juga akan mengajak Menteri Perhubungan RI, EE. Mangindaan, melihat calon lokasi pembangunan Bandara di Kubangbalambak ini, sebelum Oktober tahun depan,” kata politisi Partai Demokrat asal Kabupaten Agam tersebut.
Menurut Mulyadi, rampungnya pembangunan fly over Kelok Sembilan, akan menambah daya tarik keberadaan Bandara di Kubangbalambak. Kedua daerah bertetangga ini, diprediksi Mulyadi akan menjadi pusat perekonomian Sumbar ke depan. Industri-industri besar akan bermunculan dalam 10 sampai 20 tahun ke depan.
Sebelum memboyong Mulyadi ke Kubangbalambak, Wali Kota Riza Falepi pada 2 Juli lalu juga telah memboyong Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo menemui Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, untuk membicarakan kerjasama pembangunan Bandara Luak Limopuluah antara Pemko Payakumbuh dan Pemkab Limapuluh Kota.
Saat itu disampaikan kepada wartawan, bahwa Pemko Payakumbuh dan Pemkab Limapuluh Kota, telah memperoleh hibah tanah seluas 300 hektare dari untuk pembangunan Bandara Luak Limopuluah. Tanah yang berada di Kubangbalambak itu diperoleh dari tokoh perantau Luhak Limopuluah Emil Abbas.
Selain telah menemui Gubernur Sumbar bersama Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo, Wali Kota Riza Falepi juga sudah mempresentasikan rencana pembangunan Bandara Luak Limopuluah itu kepada Kepala Otoritas Bandara Internasional Soekarno-Hatta Adi Kanrio Dayanun dan sejumlah pejabat Kementerian Perhubungan, 9 Juli silam.
Menurut Riza, Bandara Luak Limopuluah sangat diharapkan masyarakat, karena akan berfungsi sebagai bandar udara alternatif, jika terjadi musibah bencana gempa dan tsunami di daerah pesisir barat Sumbar. “Ancaman gempa cukup menakutkan bagi warga Sumbar yang berada di pesisir barat. Karenanya, diperlukan bandara alternatif yang juga berfungsi untuk mitigasi bencana,” kata Riza Falepi. (padek)