Tersangka yang melakukan pengancamam terhadap Gubernur Sumbar, akhirnya ditangkap di dekat Hotel Pangeran Beach Padang saat merobek spanduk Badan Penanggulangan Bencana Daera (BPBD), Selasa (28/1) sekitar pukul 15.00 WIB. Tersangka Muhamad Kurniawan (31) telah diamankan di Mapolresta Padang guna pengusutan lebih lanjut.
Seperti yang diberitakan oleh Haluan, penangkapan terhadap tersangka berawal saat dia merobek spanduk di dekat lokasi kejadian. Saat tersangka merobek spanduk BPBD tersebut, salah seorang warga melaporkan kejadian tersebut ke kantor polisi terdekat.
Setelah polisi mendapatkan laporan tersebut, petugas langsung ke lokasi kejadian dan mengamankan pelaku. Saat petugas mengintrogasi pelaku, dia sering berbicara tidak jelas dan menerawang. Selain itu, pelaku juga menghujat para pimpinan di Sumbar.
Curiga dengan perilaku pelaku, polisi pun menghubungi pihak Pemerintah Provinsi Sumbar. Setelah mendapatkan laporan dari kepolisian salah seorang saksi mata yang mengetahui ciri-ciri pelaku langsung datang ke Mapolsek Padang Barat.
Setelah dilihat wajah pelaku ternyata dibenarkan oleh saksi, kalau pelaku perusakan spanduk tersebut merupakan pria yang mengancam Gubernur Sumbar beberapa waktu lalu. Karena laporan polisinya di Mapolresta Padang, pelaku langsung digiring ke Mapolresta Padang untuk pengusutan lebih lanjut.
Kabarnya pelaku pengancaman tersebut merupakan jebolan perguruan tinggi ternama di Jawa Barat dan mahasiswa salah satu PTN di Padang. Sepintas, pelaku diduga stres. Sebab, saat dalam perjalanan dari Polsek Padang Barat ke Mapolresta Padang pelaku berbicara ngawur dan menerawang tidak jelas.
Kepala Satpol PP Sumbar Edi Aradial kepada wartawan di Mapolresta Padang mengatakan, setelah mendapatkan laporan adanya pelaku pengancaman terhadap Gubernur Sumbar telah ditangkap, pihaknya langsung mendatangi Mapolresta Padang. Setiba di sana, dia memastikan bahwa si pria berbadan gemuk tersebut merupakan pelaku pengancaman.
Edi mengatakan, kabar ditangkapnya pelaku pengancaman ini telah diketahui Gubernur Sumbar. Sementara untuk masalah proses hukum, pihaknya menyerahkan kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas apa motif pelaku melakukan pengancaman tersebut.
“Bapak Gubernur Sumbar meminta kepada pihak kepolisian, agar jangan melepaskan pelaku. Bapak Gubernur akan membicarakan kasus ini bersama Kapolresta Padang. Kami meminta kepada pihak kepolisian agar mengusut tuntas kasus ini, dan segera diberitahukan kepada kami apa motif pelaku melakukan perbuatan tersebut,” harapnya.
Kapolresta Padang Kombes Pol. Wisnu Andayana melalui Kasat Reskrim Polresta Padang Kompol Iwan Ariyandhi mengatakan, saat ini pelaku tengah diperiksa secara intensif oleh penyidik. Pihaknya belum bisa memastikan apa motif pelaku melakukan pengancaman ini.
“Kami mengharapkan kerjasama yang baik dengan rekan-rekan wartawan agar memberikan waktu kepada penyidik untuk melakukan penyelidikan. Apabila ada perkembangan lebih lanjut, akan kami beritahukan,” kata Iwan di Mapolresta Padang kepada Haluan, kemarin (28/1).
Iwan mengatakan, pelaku dijerat oleh dua laporan. Satu laporan di Polsek Padang Barat, dalam dugaan kasus perusakan, dan laporan kedua di Mapolresta Padang dalam dugaan kasus pengancaman terhadap Gubernur Sumbar. Namun, untuk memastikan pelaku apakah kelainan jiwa atau tidak, pihaknya belum bisa memastikan.
“Kami telah memanggil orang tua pelaku ke Mapolresta Padang untuk mendampingi memberikan keterangan kepada penyidik apa motif pelaku melakukan pengancaman terhadap Gubernur Sumbar. Untuk sementara, pelaku diduga mengalami gangguan jiwa. Akan tetapi kami akan memeriksa kejiwaan pelaku,” jelasnya.
Namun setelah mengetahui bahwa pria tersebut mengalami stres, maka Gubernur Irwan Prayitno memaafkan kesalahan orang yang berniat buruk terhadap dirinya itu.
“Saya sudah maafkan dia,” kata Irwan singkat, Selasa (28/1) ketika dihubungi via sms.
Irwan juga berharap pelaku bisa segera di bawa ke RSJ HB Saanin dalam waktu dekat. Dirinya juga mendoakan semoga yang bersangkutan sembuh dan berlaku normal kembali. Karena berdasarkan laporan polisi yang diterimanya, pelaku yang mengancam tersebut merupakan orang stres. (haluan/nas/cw-rif/eni)