Infosumbar.net – Pedagang seragam sekolah di Pasar Raya Padang mengeluhkan sepinya pembeli saat musim tahun ajaran baru, yang seharusnya menjadi momen sibuk untuk bisnis mereka. Para penjual merasakan dampak yang signifikan dan mereka mencoba mencari penyebab di balik rendahnya minat beli masyarakat.
Salah seorang pedagang, Darlis mengungkapkan kekecewaannya atas sepinya pembeli. Ia menduga bahwa pihak sekolah telah menjual seragam kepada peserta didik baru, sehingga para siswa tidak lagi memerlukan seragam dari pedagang di pasar.
“Kemungkinan seperti itu, saya dengar informasi kalau sekolah sudah menyediakan seragam lengkap untuk anak baru. Kalau memang seperti ini, tentu sangat disayangkan karena sekolah juga sudah ikut berbisnis. Tapi ini hanya dugaan, semoga saja tidak ya,” katanya saat ditemui Infosumbar, Rabu (14/6/2023).
Di sisi lain, Darlis juga mempertimbangkan kemungkinan lain, yaitu banyak siswa yang tidak membeli seragam baru karena masih bisa menggunakan seragam lungsuran yang masih layak pakai dari tahun-tahun sebelumnya, terlebih pandemi Covid-19 yang memaksa sekolah berlangsung secara online selama hampir 3 tahun membuat banyak anak tak begitu sering menggunakan seragam mereka.
Hal yang sama juga dirasakan pedagang seragam di Letter U Pasar Raya. Pedagang yang sudah berjualan di kawasan itu sejak 2008 silam, Yanti juga mengeluhkan penurunan pembelian yang signifikan.
Yanti merasa kejadian ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana penjualan seragam masih berjalan dengan baik, bahkan omzetnya bisa mencapai Rp3-Rp4 juta per hari.
“Tapi sekarang saat musim ajaran baru seperti sekarang untuk dapat Rp1 juta saja sulitnya bukan main. Apalagi di hari-hari biasa,” kata Yanti kepada Infosumbar.
Yanti menduga hal ini disebabkan karena daya beli masyarakat yang kian melemah akibat kondisi ekonomi yang sulit. Rendahnya penjualan membuat Yanti dan sejumlah pedagang lain tidak menambah stok barang dagangan mereka.
“Stoknya masih stok yang kemarin-kemarin semua ini. Saya belum berani mengambil tambahan stok seragam melihat kondisi penjualan yang begitu sepi belakangan ini,” ungkapnya. (Rga)