Infosumbar.net – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA), M. Rahmad mengkritik kelangkaan dan kekosongan tiket pesawat rute Padang-Jakarta di saat Padang menjadi tuan rumah Penas Tani.
M. Rahmad menyoroti tindakan aksi ambil untung yang dilakukan oleh industri penerbangan dan menyatakan bahwa praktik semacam itu seharusnya ditertibkan oleh pemerintah.
Menurutnya masyarakat dan para peserta Penas Tani seharusnya mendapatkan dukungan dari industri penerbangan selama acara ini berlangsung. Namun, kelangkaan tiket pesawat Padang-Jakarta dan peningkatan drastis harga tiket merupakan aksi ambil untung yang tidak hanya merugikan pengunjung, tetapi juga menciptakan ketidakpastian ekonomi.
“Saat event pertama Formula 1 di Singapura, sebuah perusahaan taksi dikenai denda besar hanya karena menaikkan tarif taksi sewenang-wenang selama acara berlangsung. Singapura memberikan sanksi tegas terhadap praktik semacam itu,” kata M. Rahmad, Rabu (14/6/2023).
Menurut M. Rahmad, seharusnya, pemerintah mengambil langkah serupa seperti Singapura untuk melindungi kepentingan publik dan menjaga industri pariwisata tetap stabil. Sebab, menurutnya, industri pelayanan publik harus memberikan kepastian kepada masyarakat.
“Jadwal yang pasti, harga yang pasti, dan kualitas layanan yang pasti adalah kunci keberhasilan industri pariwisata. Praktik ambil untung sembarangan hanya akan merugikan industri ini dalam jangka panjang,” tegasnya.
M. Rahmad menekankan pentingnya peran pemerintah dalam menegakkan aturan yang berlaku untuk industri penerbangan. Ia mendorong pemerintah menyediakan aturan agar praktik-praktik seperti ini tidak terjadi.
“Pemerintah harus menyiapkan aturan yang jelas dan menjaga agar aturan tersebut diikuti oleh semua pihak terkait. Transportasi publik harus menjadi sarana yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata, bukan menjadi hambatan,” katanya.
Kelangkaan tiket pesawat rute Padang-Jakarta selama Penas Tani menciptakan ketidaknyamanan bagi masyarakat yang akan menggunakan transportasi udara. Bahkan, akibat kekosongan tiket ini, Wali Kota Bukittinggi Erman Safar harus melakukan perjalanan ke Pekanbaru agar dapat terbang ke Jakarta dari Bandara Sutan Syarif Kasim (SSK).
“Saya memang tak punya pilihan lagi karena harus ke Jakarta hari ini karena ada keperluan ke pemerintah pusat. Jadi, pilihannya hanya Pekanbaru yang terdekat,” kata Erman Safar. (Rga)