Infosumbar.net – Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) kelas II Padang melaksanakan kegiatan Press Tour yang berlangsung di Stasiun Kereta Api BIM. Tour sendiri mengajak peserta Press Tour menaiki KA Minangkabau Ekpres menuju Stasiun BIM, Selasa (21/11/2023)
Kepala BTP Padang Supandi menjelaskan lintasan perkeretaapian yang ada di Sumbar telah menjadi warisan budaya dunia yang ditetapkan oleh Unesco.
“Jalur perkeretaapian di Sumbar merupakan warisan dunia yang telah di tetapkan oleh Unesco,” katanya.
Supandi menambahkan, BTP Padang akan mengagendakan revitalisasi jalur kereta api Nareh-Sungai Limau. “Yang kita agendakan pada saat ini adalah revitalisasi jalur Nareh-Sungai Limau,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Supandi menambahkan, panjang lintasan aktif di Sumbar sepanjang 107.221 km, sedangkan panjang lintasan tidak aktif sepanjang 245. 893 km.
“Pada saat ini kita mempunyai jalur non aktif yang lebih panjang dari jalur aktif. Oleh karena itu, revitalisasi jalur kereta api, akan dilakukan secara bertahap,” tambahnya.
Vice President PT KAI (Persero) Divre II Sumbar Sofyan Hidayah menjelaskan, penyebab KA Minangkabau Ekspres sepi penumpang disebabkan waktu tunggu penumpang cukup lama hingga 2 jam lebih.
“Pada saat ini kereta api yang melayani jalur Padang – BIM hanya KA Minangkabau Ekspres. Begitu juga dengan jalur Kayu Tanam-BIM hanya di layani oleh KA Lembah Anai. Persentase penumpang kedua KA tersebut hanya 30 persen pada saat ini,” paparnya.
Untuk mensiasatinya, Sofyan Hidayah berjanji akan mendatangkan satu unit KA lagi yang di datangkan dari Tanjung Karang, Lampung.
“Dengan adanya tambahan satu rangkaian kereta api ini, di harapkan penumpang tidak lama menunggu hingga 2 jam. Jadi ada kereta api yang datang dan ada kereta api yang pergi. Ini solusi untuk menarik minat penumpang ke bandara untuk memanfaatkan kereta api,” ujarnya.
Kereta api sendiri memiliki sejarah panjang di Sumatera Barat dan bukti sejarah ini masih dapat ditemui faktanya di lapangan. Potensi yang ada, di harapkan dilakukan revitalisasi, karena dapat mendukung kesejahteraan bagi masyarakat.
Cerita revitalisasi jalur kereta api hingga Bukittinggi telah lama menjadi wacana. Tentu, dalam mengimplementasikannya harus di dukung banyak pihak seperti pemerintah daerah dan pemerintah provinsi. (Bul)