infosumbar.net – Terbenamnya “Batu Malin Kundang” di objek wisata Pantai Air Manis Kota Padang beberapa waktu lalu, bukanlah karena berlanjutnya “kutukan anak durhaka” kepada orang tuanya Mande Rubiah, serupa cerita legenda rakyat Minangkabau yang sarat pesan moral tersebut.
Tetapi, karena air menggenangi area objek wisata Batu Malin Kundang, imbas dari cuaca ekstrim, hujan intensitas tinggi serta badai terus menerus yang mendera Kota Padang, akhir-akhir ini. Ditambah, gelombang pasang, air laut yang masuk ke sana.
“Biasanya kalau hujan sehari, tak ada masalah. Tapi karena terus menerus, kalau tidak salah sampai tiga hari-hari beruntun, makanya kejadian terbenam,” tutur Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Yudi Indra Syani, S.Sit, MT, kepada infosumbar, melalui sambungan seluler, Rabu (30/8) sore.
Yudi mengatakan, pihaknya telah melakukan pengeringan area Batu Malin Kundang tersebut, pada Selasa (29/8) kemarin.
“Sudah kering dan normal kembali. Sebelumnya karena ada kerusakan mesin penyedot (pompa air) sehingga petugas tidak bisa bekerja melakukan pembuangan genangan air,” jelasnya.
Namun, sambung Yudi, supaya tidak selalu menjadi kendala jika sewaktu-waktu cuaca ekstrim terjadi lagi dan menyebabkan Batu Malin Kundang terbenam, Dinas Pariwisata Kota Padang mencari solusi dengan pembuatan saluran air pembuangan.
“Kita sudah membawa konsultan ke sana (Pantai Air Manis) untuk merancang perencanaan pembuatan saluran pembuangan air. Sekitar 4-5 meter,” pungkasnya.