Infosumbar.net – Erupsi Gunung Marapi yang terjadi pukul 06.21 WIB tadi menyebabkan terjadinya hujan abu di nagari yang berada di lereng gunung.
Hujan abu dilaporkan terjadi di daerah Bukik Batabuh, Sariak Sungai Pua, Koto Baru hingga di Bukittinggi.
“Hujan abu kembali terjadi di Bukik Batabuah karena letusan besar pagi tadi,” kata Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus, Minggu (14/1/2024).
Selain di kawasan lereng, hujan abu juga dirasakan di Bukittinggi. “Hujan abu mulai terasa sekitar pukul 10.30 WIB. Tidak terlalu tebal, tapi berbau belerang,” kata Farid, salah satu warga Bukittinggi.
Kepala Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi, Ahmad Rifandi meminta warga berhati-hati dalam berkendara.
“Selalu pakai masker, karena dampaknya abu ini jangka panjang,” katanya.
Gunung Marapi kembali meletus Minggu pagi (14/1/2024) pukul 06.21 WIB.
Data PGA Marapi mencatat, letusan mengeluarkan kolom abu setinggi 1,3 kilometer di atas atas puncak.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 29 mm dan durasi sementara ini ± 45 detik.
Saat ini Gunung Marapi berada pada status level III (siaga). Masyarakat di sekitar Gunung Marapi, pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek).
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker
penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.