Padang Panjang (infosumbar) – Namanya Wahyu Hendra Fadlin, berusia 16 tahun, anak laki – laki dari seorang ibu Meltawati (41 tahun) di Kota Padang Panjang.
Meski menyandang status sebagai anak berkebutuhan khusus, Wahyu dianugerahi Allah SWT kecintaan terhadap Al Qur’an. Membawanya selalu membaca Kalam Ilahi dan menghafalkan ayat demi ayat Al Qur’an.
Lewat bimbingan ustadz di Markazul Qur’an Sumatera Barat, Wahyu kini mampu menghafalkan 21 juz.
Sebagai bentuk keberhasilan melewati hafalan yang diajarkan, Wahyu bersama hafizh dan hafizhah lain yang turut belajar menghafalkan Al Qur’an di Markazul Qur’an tampil mengikuti acara Tasyakur Ahlul Qur’an, di Gedung DPRD Padang Panjang, Kamis (3/3).
“Belajar di Markazul Qur’an ini sudah 5 tahun. Wahyu mengikuti pelajaran secara reguler. Awal belajar di situ atas saran di SD Autisma Cahaya Gumala di Kelurahan Tanah Pak Lambik tempat Wahyu dulu belajar. Alhamdulillah,” kata orang tuanya Meltawati (41).
Ia menyebutkan kontrol emosi Wahyu saat ini, perlahan mulai bisa dikendalikan serta sudah bisa dinasehati.
“Kami bersyukur, semoga kelak Wahyu memasangkan mahkota bagi orang tuanya di akhirat kelak. Membawa keberkahan bagi keluarga dan saudara-saudaranya,” tuturnya.
Pendiri Markazul Qur’an, Idris Alhafizh, S.Pd menyampaikan bahagia melihat perkembangan hafalan Wahyu. Begitupun di antara 52 orang yang belajar menghafal Al Qur’an di Markazul Qur’an, 20 di antaranya Hafizh 30 juz.
“Ketika kita memberikan porsi yang lebih terhadap pelajaran dunia kepada anak, tidak adil rasanya bila tidak memberikan yang lebih juga terhadap pelajaran Al Qur’an,” ucapnya.