Menjelang datangnya bulan Ramadhan, sejumlah warga sudah mulai mendapatkan berkah tersendiri. Terutama warga yang menjual kembang untuk peziarah dan para pembersih makam.
Tradisi ziarah kubur yang dilakukan masyarakat menjelang masuknya bulan Ramadhan, membuat kedua profesi tersebut kebanjiran rejeki, meskipun hanya sekali dalam setahun.
Ibu Eti (53) misalnya, warga simpang tamsis ini menuturkan bahwa setiap menjelang bulan Ramadhan, Ia bersama sang suami akan berjulan kembang untuk para peziarah. Profesi ini bahkan sudah dijalani Bu Eti selama puluhan tahun.
“Jualan hanya saat dua minggu menjelang puasa, untuk nambah-nambah biaya hidup. Namun sudah lama saya lakukan, sejak anak saya masih umur 3 tahun, saya udah jualan. Dulu awalnya jualan di Pasar Raya, namun karena sekarang kondisi pasar tidak memungkinkan akhirnya saya pindah jualan saja ke sini,” tuturnya kepada kami.
Bu Eti biasanya menjual kembang dalam bungkusan kecil dan bungkusan kecil. Bungkusan besar biasanya dijual Bu Eti dengan harga Rp. 3000 sedangkan untuk bungkusan besar dijual dengan harga Rp. 5000.
Hasil yang didapatkan Bu Eti bersama suami dari berjualan kembang cukup lumayan. Jika sedang beruntung ia dan suami bahkan bisa mengantongi Rp 200 ribu.
Lain cerita dengan Bu Eti dan penjual kembang, para pembersih makam dadakan di berbagai Tempat Pemakaman Umum pun turut kebagian rezeki menjelang bulan Ramadhan.
Jika Dunsanak berkunjung ke TPU Tunggul Hitam maka disana akan banyak anak-anak hingga remaja yang sedang menunggu keluarga yang akan berziarah ke makam.
Saat ada peziarah, mereka biasanya akan mengikuti peziarah dan tanpa diperintah mereka akan membersihkan makam keluarga peziarah tersebut. Setelah selesai biasanya para peziarah akan membayar mereka dengan jumlah yang variatif.
Seperti dituturkan Fadli (15), seminggu menjelang Ramadhan ia dan teman-temannya akan datang ke TPU Tunggul Hitam ini. “Biasanya kalau mau puasa, sehabis pulang sekolah kami sama-sama pergi ke sini, Pak buat cari jajan,” ujar Fadli kepada kami.
Dalam sehari Fadli biasanya bisa mengumpulkan uang sejumlah Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu. Uang biasanya akan ditabung dan digunakan saat lebaran nanti. (IS/Arie Huda)