Infosumbar.net – Sebuah video beredar di aplikasi pesan WhatsApp menggambarkan kondisi memprihatinkan sejumlah jemaah haji yang terlantar saat melakukan wukuf dan mabit di Muzdalifah. Dalam video tersebut, terlihat banyak jemaah yang pingsan akibat cuaca yang panas, terutama jemaah lansia.
Salah seorang jemaah dalam video tersebut, yang belakangan diidentifikasi sebagai Dasri Rusli, mengungkapkan keadaan yang sulit dialami para jemaah. Ia menyebutkan bahwa jemaah terlantar tanpa adanya transportasi dan belum ada upaya evakuasi yang dilakukan.
Selain itu, pasokan air minum dan makanan di Muzdalifah juga telah habis. Beberapa jemaah bahkan terpaksa mengais sisa-sisa air minum dari jemaah lain. Kondisi ini semakin memperparah situasi, mengingat cuaca yang terik dan kekurangan pasokan dasar bagi para jemaah.
“Mohon Pak Kemenag, untuk diatur agar kami ini bisa segera dievakuasi. Kalau nggak, yakin, makin banyak korban yang berjatuhan. Tolong Pak Kemenag segera berikan solusi, katanya haji tahun ini ramah Lansia, tapi ini di lapangan kok dibiarkan seperti ini,” katanya dalam video yang diterima Infosumbar, Rabu (28/6/2023).
Masih dalam video tersebut, salah seorang jemaah lain juga menegaskan kurangnya koordinasi antara petugas haji di Muzdalifah, sehingga menyebabkan banyak jemaah mengalami kepanasan dan kekurangan suplai minuman.
“Makin banyak jemaah yang merasa kepanasan di Muzdalifah, seperti tidak ada koordinasi antara sesama petugas. Jadi, mohon ada solusi segera untuk keselamatan jiwa para jemaah,” katanya.
Redaksi Infosumbar telah melakukan penelusuran dan menemukan bahwa pelapor dalam video tersebut adalah Dasri Rusli, seorang jemaah asal Kota Payakumbuh.
Tim redaksi juga sudah mencoba menghubungi Dasri Rusli untuk mendapatkan kondisi terbaru para jemaah Sumbar di Muzdalifah. Namun, pesan yang dikirim redaksi belum dijawab hingga berita ini diturunkan.
Di samping itu, Infosumbar juga mencoba menghubungi Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sumbar untuk mengkonfirmasi keadaan dan penanganan yang dilakukan bagi jemaah Sumbar yang terlantar. Akan tetapi pesan yang dikirimkan juga belum mendapatkan jawaban dari yang bersangkutan. (Rga)