Infosumbar.net – Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) bersama Komisi IX DPR RI menggelar sosialisasi pelatihan vokasi dan pemagangan, di Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Minggu (26/11/2023).
Sub Koordinator Promosi dan Kerjasama Pemagangan Kemnaker RI, Asep Mirwan Achmad mengatakan, pemerintah telah banyak menyiapkan berbagai program pelatihan, khususnya dari Kementerian Ketenagakerjaan.
Program pelatihan tersebut, katanya, baik yang bersifat teknis, manajerial, peningkatan produktivitas, maupun kewirausahaan.
Asep mencontohkan, Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) dan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP). Balai Latihan Kerja (BLK) ini dikelola langsung oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi Dan Produktivitas (Ditjen Binalavotas).
“Melalui program ini, tentunya kita berharap akan banyak lulusan yang belum mendapat pekerjaan bisa terbantu. Muaranya angka pengangguran akan semakin menurun,” kata Asep Mirwan.
Dengan adanya program pelatihan ini, maka para pencari kerja akan memperoleh keahlian yang kompeten, berdaya saing, dan sesuai dengan kebutuhan lapangan pekerjaan sehingga menurunkan tingkat pengangguran.
Ia menyebut untuk Indonesia saat ini terdapat 21 UPT BPVP dengan 12 kejuruan yang bisa diikuti tanpa batas usia karena bersifat inklusif.
Sementara itu, anggota Komisi IX DPR RI Ade Rezki Pratama mengatakan, balai latihan kerja sangat penting karena setiap tahun banyak lulusan baru setingkat SMA maupun sarjana kesulitan mendapatkan pekerjaan.
“Ini akibat belum terjadinya keseimbangan antara jumlah lulusan dengan lapangan pekerjaan,” kata Ade Rezki Pratama.
Untuk saat ini, Kemnaker memiliki program kerjasama bekerja ke Jepang. Sejak 1993, Indonesia telah memberangkatkan 85.415 orang ke Jepang.
“Sekitar 20.000 orang masih mengikuti pemagangan di Jepang, dengan bermodal keterampilan dan pengalaman, sekembali dari Jepang, alumni bekerja di perusahaan atau mendirikan usaha mandiri,” kata dia.
Ade menyebut lebih dari 8.000 alumni mendirikan usaha mandiri dan menciptakan lapangan kerja baru di Indonesia.
Menurutnya, vokasi atau keterampilan yang berhubungan dengan model, prinsip, dan prosedur sangat dibutuhkan dalam dunia kerja saat ini, untuk itu Kemnaker RI menyediakan balai vokasi di berbagai daerah termasuk Sumatera Barat.
“Artinya vokasi menjadi hal penting untuk menggabungkan bakat dan minat pencari kerja, informasi balai vokasi ini yang kami arahkan dalam sosialisasi ini, semua gratis untuk mendapatkan keterampilan kerja,” katanya.
Ia menambahakan tenaga kerja asal Indonesia dinilai memiliki kelebihan keramahan dan sopan santun tinggi namun kerap tertinggal dalam penguasaan bahasa asing.
“Balai vokasi yang lebih dikenal sebagai balai latihan kerja (BLK) memberikan akses penguasaan bahasa asing ini, penting untuk migran yang saat ini dibutuhkan di Jepang, Korea dan Jerman, gaji yang disediakan minimal di angka Rp 20 juta,” katanya.