Sebuah Swalayan di Surabaya Barat, Kota Surabaya ditutup oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini karena kedapatan menjual paket pernak-pernik Valentine berupa cokelat yang dikemas bersama kondom dan bir.
Selain karena menjual produk valentine bersama alat kontrasepsi tersebut, Swalayan tersebut ternyata juga tidak mengantongi izin operasi sehingga harus ditutup.
Lebih lanjut Tri Rismaharini, menjelaskan bahwa kebijakan Pemko Surabaya untuk melarang “Valintine Day” adalah untuk menyelamatkan anak-anak Surabaya dari penjajan model baru yaitu berupa Miras, Narkoba dan Budaya Barat.
“Kalau hanya melanggar akan ditindak tegas dan bila mengulangi akan ditutup, karena itu kami mengharapkan kalangan swasta mendukung kami untuk menyelamatkan anak-anak Surabaya dari penjajahan baru berupa narkoba, minuman keras budaya barat,” kata Risma.
Selain melakukan sidak ke sejumlah Swalayan di Surabaya, Walikota Risma bersama jajarannya juga melakukan sidak ke sekolah-sekolah, karena sebelumnya juga telah keluar surat edaran melarang kegiatan Valentine di Sekolah.
Apa yang dilakukan oleh Risma, ternyata disambut positif dan mendapat dukungan dari masyarakat, aparat serta ormas di Kota tersebut.