Infosumbar.net – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Sumbar dan Komisi IX DPR menggelar sosialisasi penurunan stunting di Nagari Magek, Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam, Rabu (10/1/2024).
Sosialisasi DPR dengan mitra kerja ini pertama dilakukan pada 2024.
“Terimakasih kita ucapkan kepada Bapak Ade Rezki Pratama yang memberikan perhatian untuk penurunan stunting. Setelah ini kita lanjut ke Malalak,” kata Kepala BKKBN Perwakilan Sumbar, Fatmawati.
Fatmawati menyebut, pada 2022, angka stunting di Agam masih di atas 20 persen. Angka ini, katanya masih dalam batas ditolerir WHO.
“Semoga stunting terus bisa kita tekan. Tapi tentunya butuh kerjasam kita semua dan support dari Komisi IX DPR,” ujarnya.
Dijelaskan Fatmawati, Pemnag Magek menargetkan pada 2025 zero stunting.
“Ini bisa terwujud dengan mengawal 1000 hari pertama kehidupan. Sejak mulai hamil harus jadi perhatian ibu. Minimal 6 kali masa kehamilan lakukan pemeriksaan. Ini perlu dikawal bersama,” jelasnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk bisa langsung ber-KB setelah melahirkan. “Sekarang ada pil untuk ibu menyusui, ini sangat bagus,” ungkapnya.
Sementara itu, anggota Komisi IX DPR RI Ade Rezki Pratama menegaskan pentingnya pengawalan kasus stunting demi masa depan generasi muda berkualitas di Agam.
“Jika angka stunting masih tinggi, akan sulit Agam bersaing karena sumber daya manusianya tidak unggul, mereka menjadi pemegang estafet pembangunan di masa akan datang,” kata Ade.
Komisi IX DPR RI mengapresiasi langkah BKKBN Sumbar dengan memiliki 900 kampung berkualitas, kualitas dari sisi pendidikan dan kesehatan serta lainnya.