Infosumbar.net – Rena Shinohara, 18 bulan, bayi yang dipekerjakan di sebuah panti jompo Ichoan, Jepang. Ia bekerja untuk memberikan keceriaan pada hari – hari para penghuni panti. Terutama pada penghuni yang jarang dikunjungi oleh keluarganya.
Di tahun 2021, Jepang memiliki masalah kesepian yang sangat tinggi. Sehingga pemerintahnya menunjuk “menteri kesepian” yang awalnya bertujuan untuk membantu masyarakat di tengah kondisi Covid-19 akibat kesepian.
Dikutip dari NBCNews.com, kemudian direktur panti jompo, Kimie Gondo, pada saat itu tengah membawa cucu perempuannya yang berusia 5 bulan berkunjung ke panti jompo tersebut. Ia melihat banyak penghuni panti jompo yang terhibur atas kehadiran Rena. Ia mengemukakan pernyataaan tentang pekerja bayi tiga tahun.
“Ketika saya melihat orang lanjut usia tersenyum, saya menyadari kekuatan yang dimiliki oleh bayi” Ujar Kimie.
“Saya bersemangat melihat mereka, jadi ini sangat membantu saya,” kata Tatsuo Ojiro, 93 tahun, salah satu penghuni Panti Jompo Ichoan di kota Kitakyushu.
Rena dan pekerja lainnya dibayar dengan popok dan es krim. Namun, itu bukanlah bayaran utama untuk mereka.
“Lucunya, saya tidak bekerja tapi Rena punya pekerjaan,” Ucap Kanae Shinora, Ibu dari Rena.
Tidak seluruh bayi yang dapat bekerja di panti jompo tersebut. Ketentuan bayi yang dapat bekerja yaitu berusia di bawah 3 tahun dan semakin sedikit bayi tersebut berbicara, maka semakin menarik. Sebab, pada umumnya lansia sudah kesulitan berbicara dan berkomunikasi.
Saat ini terhitung sudah 70 bayi yang bekerja di panti jompo tersebut.
Dilihat dari kasus panti jompo Indonesia, juga banyak lansia yang merasakan kesepian. Dikutip dari Kumparan.com, Sebuah studi oleh Universitas Indonesia menunjukkan bahwa banyak lansia merasa kesepian meskipun tinggal di panti jompo.
Lansia harusnya lebih banyak mendapatkan perhatian di usianya yang sangat membutuhkan teman di hari tua. Namun sayangnya, hal ini dianggap sepele oleh beberapa anak yang tidak ingin repot mengurusi orangtuanya. Sehingga mengambil alternatif dengan cara menitipkan di panti jompo alih – alih agar mereka memiliki teman. Padahal kenyataanya mereka tetap kesepian. (MG 6)