
Sebagaimana diketahui, orang tua merupakan sosok individu yang paling dekat dengan anak. Banyak dari orang tua berharap dan menginginkan anak yang cerdas dan berprestasi. Bahkan menginginkan keksuksesan bagi anakny. Berbagai cara dijalani untuk memberikan yang terbaik bagi si buah hati. Seperti les privat, menyekolahkan di tempat yang bagus, tambahan bimbingan belajar, bahkan menempatkan anak pada sanggar-sanggar tertentu. Hanya untuk menginginkan si anak mampu menjadi anak yang berbakat.
Setiap anak dilahirkan mempunyai karakter yang berbeda satu sama lainnya. Perlu disadari bahwa setiap anak memiliki kecenderungan bakat tersendiri yang ia miliki. Seorang anak dengan anak yang lain memiliki bakat yang berbeda masing-masingnya. Seorang anak berhak mencoba semua bakat, sampai mereka menemukan bakat yang benar-benar ia minati. Dengan memberikan anak kesempatan tersebut, orang tua juga akan lebih cepat mengetahui bakat apa yang dimiliki anaknya. Namun orang tua harus memiliki respon, pengawasan dan analisa tentang kegiatan yang mengacu pada bakat si buah hati. Selektifitas orang tua sangat dituntut bila mana bakat anak itu terlihat tidak baik. Bila anak telah memperlihatkan bakat yang ia minati dan itu baik, orang tua perlu memberikan dukungan untuknya. Karena bakat tidak akan berkembang jika tidak penguat.
Bakat anak awalnya tergantung pada orang tua menangkap dan mengerti bagaimana anaknya. Dan hal itu alangkah baiknya dilakukan saat anak masih kecil bahkan masih balita. Karena akan dapat memberikan anak kebebasan dan mengisi hari-harinya. Yang pastinya kegiatan yang dilakukannya itu membuat ia senang dan merasa berarti. Beberapa anak dapat menunjukkan bakatnya di usia dini. Dan ada juga yang tidak, bahkan ada anak yang memiliki bakat ketika ia telah dewasa. Misalnya anak A dari kecil telah menunjukkan bakat ia bisa menari, maka dari kecil ia telah melihatkan keaktifannya dalam mengolah gerakan tubuh. Seperti menari sendiri ketika melihat cermin atau ketika mendengar musik. Sedangkan anak B dari kecil ia belum bias menunjukkan bakat apa yang ia miliki. Namun ketika ia remaja dan beranjak dewasa, barulah ia dapat memiliki bakat cerminan dari dirinya. Seperti menjadi olahragawan, atlet dan lainnya. Apapun bakat yang dimiliki anak, orang tua patut memberikan dukungan dan semangat kepada anak. Agar anak dapat lebih cepat mencapai apa yang ia cita-citakan.
Selanjutnya dalam hal mengenai mengetahui bakat anak dari dini. Mungkin tentunya tidak terlepas dari peran dan dukungan orang tua beserta keluarga. Peran orang tua dalam mengenali bakat anak yaitu mengenali, mengarahkan dan membimbing anak agar bakatnya terus berkembang. Orang tua harus jeli dan sabar dalam mengenali bakat anak. Hal itu tergantung pada tumbuh kembang anak. Orang tua dapat mengenali bakat anak dengan beberapa ciri-ciri berikut :
1. Cepat Menguasai
Bakat dapat ditunjukkan dengan cepatnya sang anak menguasai sesuatu. Misalnya anak menyukai olahraga, maka ketika ia melihat gerakan olahraga itu ia dengan cepat bisa menirukan beberapa gerakan. Walaupun tidak secara langsung bisa maksimal. Dan begitu juga ketika diajarkan, ia lebih bisa dan menguasai beberapa gerakan dan permainan. Ia akan memperlihatkan penguasaan yang terus membaik dari waktu ke waktu.
2. Menunjukkan Hasil Optimal
Ketika anak tertarik pada suatu hal, ia akan sering melakukan hal tersebut. Itu adalah cara ia berlatih dan sampai bias melakukannya. Sehingga dapat memperlihatkan kepada orang tua bakat apa yang ia miliki dan ingin didukung orangtua.
3. Tidak Cepat Bosan
Saat anak telah menemukan hal yang ia senangi, maka ia akan terus melakukannya. Dan anak tidak mudah bosan terhadap apa yang ia lakukan. Anak akan tetap semangat menjalani sesuatu yang ia minati meskipun nantinya ada halangan yang dihadapi. Disaat itulah peran sangat dibutuhkan untuk membangun semangat anak. Bila anak telah mendapat dukungan dari orang terdekatnya, ia akan lebih leluasa untuk mengembangkan bakatnya.
Tak hanya mengenali ciri-ciri bakat anak, tapi orang tua perlu cara untuk mengembangkan bakat anak dengan beberapa cara sebagai berikut :
1. Berikan Perhatian
Memberikan perhatian kepada anak untuk mengenali bakatnya dapat dilakukan dengan berbagai cara. Seperti memberikan sarana, prasaranan, menemani anak bermain, mendampingi anak dalam kegiatannya, mengikutsertakan dalam acara ataupun lomba, dan sebagainya. Sehingga anak merasa lebih diperhatikan dan termotivasi untuk mendalami bakatnya. Sehingga bakatnya dapat berkembang dengan baik tanpa ada hambatan.
2. Amati Bakat dalam Keluarga
Kecenderungan penurunan bakat pada anak sangat dapat terjadi. Ada sebagian anak yang mempunyai bakat sama dengan bakat orang tuanya. Karena si anak senang menirukan dan mendalami apa yang menjadi bakat orang tua. Sehingga bakat anak tidak jauh beda dengan bakat orang tua. Dan hal itu sangat mudah sekali untuk membentuk dan mengasah bakatnya.
3. Komunikasi yang Baik
Dalam kehidupan sangat perlu adanya komunikasi. Komunikasi baik dengan anak dapat membangun kepercayaan anak dan juga ketenangan batinnya. Baiknya orang tua sering berdialog dengan anak membahas tentang bakatnya. Bahas mengenai hal yang masih perlu ditingkatkan, hal apa saja yang masih kurang. Hingga dapat diambil jalan keluar permasalahannya. Anak pun menjadi lebih dekat dengan orang tuanya. Dan orang tua pun semakin mengerti bagaimana anaknya.
4. Komitmen dan Konsisten
Untuk menguatkan bakat perlu kesungguhan hati untuk melakukannya. Dan juga perlu komitmen untuk menjalaninya. Untuk mewujudkan kesuksesan atas bakat tersebut memang butuh waktu dan latihan. Jika ingin sukses berkomitmenlah dengan konsisten.
Dengan adanya beberapa cara mengembangkan bakat anak tersebut, orang tua dapat lebih mengerti dan memahami anak serta bakat emas yang dimiliki si buah hati.
***
Dwi Suci Citra Handa Lusia Ekta/Ilmu Komunikasi/Universitas Diponegoro
image credit: sekolahhebatku.blogspot.com