Oleh : Siti Hawariz Syah
(Mahasiswa D4 Bahasa Inggris Bisnis dan Profesional, Politeknik Negeri Padang)
Jepang terkenal dengan berbagai sejarah dan budayanya yang banyak dikenal di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Mengejutkannya juga, banyak budaya dari Jepang yang dikenal dan bahkan juga dicintai di Indonesia, salah satunya Tarian Soran Bushi. Tarian tradisional Soran Bushi merupakan salah satu warisan budaya Jepang yang menggambarkan kehidupan para nelayan sebelum era industrialisasi. Tarian ini terkenal dengan gerakan energik dan penuh makna yang mencerminkan kerasnya kehidupan nelayan di masa lampau.
Soran Bushi berasal dari daerah Hokkaido, Jepang, merupakan bentuk apresiasi terhadap nelayan yang bekerja keras. Gerakan tari ini tegas dan dinamis juga menggambarkan aktivitas sehari-hari para nelayan, seperti menarik jala dan berjuang melawan ombak. Setiap gerakan dalam Soran Bushi memiliki arti khusus, menggambarkan kekuatan, ketahanan, dan semangat juang nelayan Jepang.
Di Universitas Andalas, Sumatera Barat, tarian Soran Bushi menjadi bagian inti dari festival budaya tahunan Bunkasai. Festival ini bertujuan untuk mengenalkan dan melestarikan budaya Jepang kepada masyarakat luas. Setiap tahun, para panitia Bunkasai begitu semangat menampilkan tarian ini, menunjukkan dedikasi mereka dalam menjaga tradisi dan memberikan edukasi budaya yang berharga.
Pemilihan Soran Bushi ini digambarkan sejalan dengan tema “Jinsei e no kansha” atau “Mensyukuri Hidup,”. Asyrafal Yuanata, salah satu panitia Bunkasai juga menjelaskan, “Soran Bushi melambangkan kehidupan nelayan Jepang pada zaman dahulu, yang penuh dengan perjuangan dan keteguhan hati.”
Persiapan untuk menampilkan Soran Bushi perlu waktu dan usaha yang tidak sedikit. Andika Novkafitra, salah satu penari, menjelaskan bahwa persiapan tarian ini memakan waktu sekitar dua bulan. “Dibutuhkan ketekunan dalam berlatih agar setiap gerakan tergambarkan ketegasannya, karena setiapk gerakan melambangkan betapa kerasnya pekerjaan nelayan,” katanya. Pelatih tarian ini adalah alumni Universitas Andalas yang terus menjaga tradisi ini dari generasi ke generasi.
Tarian Soran Bushi selalu mendapat sambutan hangat dari penonton. M. Ilham, salah satu penonton, mengungkapkan kekagumannya, “Penampilan mereka sangat berkesan. Tarian yang menggambarkan kerasnya kehidupan nelayan Jepang ini berhasil menunjukkan bahwa budaya Jepang sangat disiplin dan memiliki semangat juang yang hebat.”
Penampilan Soran Bushi di Bunkasai Universitas Andalas tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan edukasi budaya yang berharga. Acara menggambarkan pentingnya menghargai dan memahami keberagaman budaya dunia. Dari persiapan yang matang hingga penampilan yang memukau, tarian Soran Bushi sukses menciptakan pengalaman mendalam bagi semua yang hadir. Ini bukan hanya tentang hiburan, tetapi juga tentang pelestarian budaya yang sarat dengan nilai-nilai historis dan sosial.
Semangat dan dedikasi para penari dalam mempersembahkan Soran Bushi adalah contoh nyata bagaimana seni dapat menjadi jembatan untuk memahami dan mengapresiasi budaya lain. Dimana disini kita merasakan nostalgia dan merasa lebih dekat dengan tradisi dan budaya leluhur mereka.