4. Find the Core
Selanjutnya, setelah tau di mana salahnya, pikirkan solusi yang bisa kita pakai buat naklukin tantangan ini, inti dari semua ini. Pastikan tertulis. Contoh sebagai mahasiswa yang lagi nulis skripsi. Hidup kita terlunta-lunta karena berbagai hal. Mulai dari judul yang ga diterima, pembimbing yang ga mudah ditemui, sampel yang ga tau nemuinnya di mana, biaya penelitian yang besar, dan lain sebagainya.
Kita udah lelah banget dengan kondisi ini. Berharap skripsi ga pernah ada atau kita ga pernah kuliah. Akhirnya kita memilih melarikan diri dengan meninggalkan si skripsi di folder komputer yang kita aja udah ga ingat apa namanya.
Lalu, sampai kapan akan seperti ini? Ga pengen ngecewain diri sendiri terutama orang tua kan? Makanya, liat solusi yang bisa kita pakai.
Nah, di sinilah kita kenal sama istilah berdaya dan penuh sumber daya. Berdaya artinya kita pantang menyerah dan penuh sumber daya berarti kita mengupayakan segala hal terbaik buat menaklukan tantangan ini.
Bikin janji jauh-jauh hari sama dosen yang super sibuk. Kalau emang harus nunggu, pastikan kamu bawa laptop atau bahan bacaan yang bisa kamu baca selama nunggu. Kalau judul kamu ga diterima, tanya kenapa. Kalau alasan dosennya masuk akal, ganti judulnya.
Kalau ga masuk akal, yakinkan beliau. Trus, tentang sampel, hubungi semua teman yang kamu kenal yang kira-kira bisa bantu.
Walau udah lama ga komunikasi, hubungi aja, ini kesempatan kamu buat komunikasi kembali. Lalu, biaya penelitian? Ajukan proposal ke instansi terkait. Kalau emang ga ada juga, cerita sama pembimbing akademik ataupun pembimbing skripsi kamu. Biasanya mereka ada solusi.
Inti yang ingin saya sampaikan adalah, jadilah mahasiswa yang berdaya dan penuh sumber daya. Yang mengupayakan hal terbaik di segala kondisi bahkan ketika kondisi itu memukulmu jatuh hingga ke jurang terdalam.
*bersambung ke halaman selanjutnya