Mushalla Jabal Rahmah, rumah ibadah yang terletak di kawasan perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Andalas ini terbilang cukup unik. Pasalnya arsitektur baik luar dan dalam nya hanya terdiri dari tumpukan batu besar. Sekilas melihat bangunan ini mengingatkan kita dengan mesjid-mesjid di zaman dulu di tanah Arab.
Rumah ibadah yang didirikan setahun lalu oleh pihak fakultas pertanian universitas Andalas ini saat ini menjadi salah satu destinasi favorit mahasiswa untuk berkunjung atau sekedar pergi beribadah. Kendatipun akses jalan cukup jauh dan berat, karena harus melintasi jalan tanah berbatu namun mushalla ini tak pernah sepi.
Suasana sejuk langsung terasa, saat menginjakan kaki didalam mushalla ini, meskipun ruangan mushalla tersebut tidak terlalu besar, namun terasa lapang karena tidak ada pondasi di tengah bangunan seperti mesjid atau mushalla kebanyakan.
Di bagian mihrab, tumpukan batu disusun sedikit berbeda, tampak seperti bingkai pintu yang ditopang dua batu yang cukup besar.
Menurut Asril Wijaya, salah seorang pensiunan Pegawai Di Fakultas Pertanian Universitas Andalas, bahwa ide pembangunan Mushalla ini berasal dari Dekan Fakultas Pertanian, Profesor Ardi.
“Mushalla ini yang bangun pihak kampus, idenya datang tiba-tiba, karena saat itu ada penggalian kolam, kebetulan banyak batu-batu besar. Lantas karena di perkebunan ini banyak mahasiswa yang praktek dan juga ada masyarakat akhirnya batu-batu tersebut di tumpuk dan dijadikan mushalla, agar mahasiswa atau pegawai disini tidak kesulitan untuk beribadah,” ungkapnya.
Lebih lanjut dirinya bercerita, bahwa bangunan mushalla ini dibangun secara bersama-sama dan juga dibantu oleh alumni Fakultas Pertanian Universitas Andalas. “Pembangunan nya cukup lama juga, ada sekitar setahun. Karena sempat kekurangan batu. Lalu saat penyusunan menggunakan eskafator lalu di semen
Sejak mushalla ini dibangun banyak pengunjung yang mulai berdatangan dan sebagian besar merupakan mahasiswa serta karyawan, kadang saat ada pertemuan alumuni juga akan mampir kemari. “Kemarin bahkan ada mahasiswa dari Bengkulu yang datang kemari dua bus. Yang datang kemari ada yang untuk sengaja beribadah, namun banyak juga untuk foto-foto,” ungkapnya.
Sementara itu salah seorang mahasiswa Politeknik Negeri Padang, Megi mengaku tau keberadaan mushalla ini dari postingan temannya di media sosial, ia dan sejumlah temannya memang sengaja datang karena cukup penasaran dengan mushalla batu tersebut. “Lihat di instagram, penasaran karena bentuk nya unik, dan terletak tidak jauh dari kampus,” jelasnya. (Huda Putra)