Aksi begal membegal makin marak di berbagai Kota di Indonesia. Entah karena apa, begal kemudian menjadi semacam penyakit yang menular dari kota ke kota di Indonesia.
Tapi dibalik banyaknya kasus begal yang terjadi belakangan ini, ada oknum yang tidak bertanggung jawab yang justru memanfaatkannya untuk menyebarkan informasi bohong alias HOAX.
Entah untuk tujuan apa si pelaku mengirimkan informasi HOAX tersebut. Namun yang jelas informasi hoax tersebut cukup membuat resah masyarakat.
Seperti yang terjadi hari jum’at kemarin, banyak sekali pesan Hoax yang disampaikan melalui Broadcast BBM tentang adanya kasus pembegalan di Kota Padang, dan kemudian menyebar melalui media sosial lain seperti facebook, path, twitter dan lainnya.
Lah, saya juga jadi ngeri sendiri. Tapi juga penasaran, apa iya ada begal di Padang yang sejauh ini jauh dari aksi-aksi kriminal sadis semacam itu.
Sebenarnya, kasus Broadcast Hoax melalui BBM ini bukan sekali dua kali. Bahkan saya melihatnya udah menjadi semacam penyakit bagi sebagian kalangan pengguna smartphone.
Setiap terjadi bencana, kejadian kriminal, bahkan hal-hal yang bernilai ibadah pun tak jarang menjadi isi dari pesan broadcast Hoax tersebut.
Kesadaran dan minimnya edukasi untuk memanfaatkan internet secara sehat juga menjadi penyebab banyak yang latah mengirimkan pesan Broadcast Hoax. Padahal mengirimkan pesan Broadcast Hoax bisa menyebabkan pengirimnya dipenjara.
Pola Broadcast Hoax
Jika diperhatikan ada beberapa ciri tertentu pada pesan Broadcast Hoax. Salah satunya adalah kalimat “Mohon Sebarkan,” “Share jika Anda menyayangi keluarga Anda,” “Bagikan agar semua orang tahu,” atau yang lebih parah dengan menggunakan ancaman “jika tidak menyebarkan maka kamu akan ditimpa kemalangan.”
Kadang kalau dilihat isi broadcast Hoax ini juga aneh-aneh. Misalnya ada yang orang mati terus ngirim Broadcast ke si pengirim. Atau ada juga berisi berita-berita fitnah, rasis hingga mengirimkan foto-foto korban kecelakaan.
Jika diteliti lagi Broadcast Hoax ini juga tidak mencantumkan sumber informasi. Ada juga yang mencantumkan informasi tapi mencatut nama suatu lembaga seperti mengatasnamakan Polri, BMKG dan sebagainya.
Namun parahnya banyak dari penerima Broadcast Hoax ini menerima mentah-mentah begitu saja informasi yang disampaikan tanpa dikroscek kebenerannya terlebih dulu. Lebih dari itu ada juga yang tetap mengirimkan Broadcast Hoax tersebut meskipun sudah tahu itu Hoax. Nah, tipe yang ini yang paling bikin kesal.
Sebenarnya penyebaran pesan Broadcast Hoax ini bisa terhenti jika setiap orang teliti terhadap pesan broadcast yang diterima.
Nah berikut ini saya berikan beberapa langkah untuk mencegah penyebaran Broadcast Hoax.
Tips Mencegah Penyebaran Broadcast Hoax
- Ketika mendapat pesan broadcast hoax atau sebuah informasi, pastikan ada sumber informasi yang dicantumkan. Jika ada nomor telepon coba hubungi dan cek kebenaran info tersebut. Jika ada situs yang dicantumkan cek dulu kebenaran infonya melalui situs lain sebagai info pembanding, karena saat ini banyak juga situs yang menyampaikan informasi Hoax.
- Jika informasi tersebut benar, maka cek kembali apakah akan memberi manfaat jika disebarkan. Jika ia, maka tak ada salahnya, namun jika tidak, sebaiknya tidak menyebarkannya kembali.
- Jangan sembarang melakukan accept PIN BBM ataupun menerima permintaan pertemanan di Media Sosial.
- Bantu berikan pengertian kepada saudara, keluarga dan teman terdekat mengenai fatalnya akibat dari mengirimkan Broadcast Hoax dan kerugian yang bisa ditimbulkannya.
Akibat Buruk dari Broadcast Hoax
- Broadcast Hoax bisa menimbulkan kepanikan, keresahan dan ketakutan di tengah masyarakat yang bisa saja dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk mengambil keuntungan.
- Bagi penyebar Broadcast Hoax bisa terancam hukuman 6 tahun penjara atau denda Rp 1 Miliar karena melanggar UU ITE Pasal 28. Di dalam pasal UU ITE ini disebutkan, setiap orang yang dengan sengaja dan atau tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan, ancamannya bisa terkena pidana maksimal enam tahun dan denda maksimal Rp 1 miliar.
- Broadcast Hoax yang berisi fitnah dan adu domba bisa menyebabkan permusuhan antar kelompok dan berpotensi menimbulkan konflik. Kamu akan ngeri sendiri kalau tiba-tiba ada dua kampung berseteru karena Broadcast Hoax yang kamu kirim.
Kalau kata Kang Onno: “Wise While Online, Think Before Posting”
Kalau belum mempan semua tulisan di atas coba kamu tonton video di bawah ini:
https://www.youtube.com/watch?v=oUSRuQ6O1a0
Jika menurut kamu artikel ini bermanfaat silahkan dishare kepaa teman, keluarga ataupun saudara. Dan semoga Sumbar aman dari begal-begalan dan tetap riuh dengan batu akik :))