Infosumbar.net – Salah satu jenazah korban erupsi Gunung Marapi yang berhasil dievakuasi adalah Irfandi Putra (21), Mahasiswa semester 3 Politeknik Negeri Padang (PNP) Jurusan Teknik Sipil.
Irfandi sendiri, merupakan warga Nagari Talang Babungo, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok.
Wali Nagari Talang Babungo, Hafizur Rahman, yang juga sebagai salah satu pihak keluarga dari Irfandi menuturkan, jenazah korban sudah tiba di rumah duka pada Selasa (5/12/2023) malam sekitar pukul 23.30 WIB.
“Jenazah Irfandi sudah dibawa ke rumah duka malam tadi. Dan pemakaman aka dilakukan nanti pukul 14.00 WIB siang,” katanya saat dihubungi infosumbar.net pada Rabu (6/12/2023).
Pemakaman sendiri akan dilakukan di pemakaman keluarga Suku Kuti Anyie.
Lebih lanjut, Hafizur menerangkan, Irfandi yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara ini, memang sudah sering mendaki gunung. Saat akan mendaki, ia selalu meminta izin kepada orang tua.
Saat ditemukan, kondisi korban dalam posisi terjatuh saat sedang berlari, dan masih sempat menolong temannya.
“Almarhum izin kepada orang tua untuk mendaki pada Sabtu (2/12/2023). Ia berangkat dari Padang, bersama rombongan yang berasal dari PNP.Irfandi sendiri dari dulu sudah sering mendaki Marapi maupun Talang,” ujarnya.
Kemudian, saat terjadi erupsi Marapi pada Minggu (3/12/2023), pihak keluarga langsung berangkat menuju pos merapi untuk mengetahui kondisi korban.
Proses evakuasi dari atas gunung pun dilakukan langsung oleh pihak keluarga yang mendaftarkan diri menjadi relawan.
“Malahan yang menjemput jenazah korban ke atas gunung pihak keluarga langsung. Sebanyak empat orang pihak keluarga mendaftarkan diri langsung menjadi relawan dan membawa jenazah Irfandi turun dari gunung,” ujarnya.
Keluarga Irfandi sendiri, kata Walinagari juga merupakan keluarga yang sudah terlatih dan sering naik gunung.
“Saat ditemukan, Irfandi sudah meninggal dunia. Jadi untuk membawa jasad korban, mungkin karena saat itu keterbatasan relawan, pihak keluarga langsung jadi relawan menjemput korban dari atas gunung yang dibantu relawan lainnya,” ujarnya.
Kemudian, jenazah korban dibawa ke RSAM Bukittinggi untuk di autopsi.
“Proses evakuasi dan autopsi termasuk cepat karena orang tua langsung mengenali ciri-ciri anaknya.kondisi jenazah pun hanya luka sedikit karena jatuh pada karikil,” ungkapnya.
Sementara itu, seperti yang sudah diinformasikan Infosumbar.net sebelumnya, Tim DVI Polda Sumbar telah menerima 21 jenazah korban erupsi Marapi di RSAM Bukittinggi pada Sekasa malam.
Kabid Dokkes Polda Sumbar, Kombes pol Lisda mengatakan, dari 21 jenazah, 16 telah teridentifikasi dan selebihnya akan menyusul. (Ayi)