Oleh :
Sonya Zulvia Putri Pratama (2111101004) Mahasiswa D4 Bahasa Inggris Politeknik Negeri Padang
Kampung Dagang pada mulanya didatangi para pedagang asli Indonesia. Masa itu adalah masa penjajahan Belanda dan Jepang. Pada masa itu Kampung Dagang tidak seperti kampung ataupun desa pada umumnya, melainkan seperti daerah kosong tidak berpenghuni sama sekali bisa dibilang masih seperti hutan.
Pada masa itu masih tahun 1940 sebelum Indonesia merdeka, ada seorang pedagang yang datang ke daerah ini untuk berdagang. Karena pada waktu itu tidak ada masyarakat yang hidup disana, jadi pedagang itu kepikiran untuk membangun rumah yang bisa ditempati. Pedagang tersebut asli Indonesia, tujuan sampai disini didesa Kampung Dagang hanya untuk berdagang karena pada masa itu sulit untuk mendapatkan uang. Dia harus bolak-balik dari Lubuk Basung dimana daerah itu adalah tempat beliau berkebun.
Lubuk Basung adalah daerah yang rami, yang banyak penghuni. Jarak Lubuk Basung dan Kampung Dagang bisa dibilang jauh, tetapi pada masa penjajahan itu masyarakat harus melakukan perjalanan yang dari Lubuk Basung ke kampung dagang.
Bergulirnya waktu, menjadikan daerah yang bernama Kampung Dagang itu sudah lumayan rami hanya karena seorang pedagang. Adanya berita yang mengatakan bahwa ada daerah kecil yang bernama Kampung Dagang telah rami ditempati oleh masyarakat luar, karena itu pada masa peperangan timbullah ide licik dari penjajah Belanda. Dengan melakukan tembakan dari atas pesawat ke daerah kampung dagang tersebut. Masa itu adalah masa yang mencekam untuk masyarakat kampung dagang, dimana semua masyarakat ketakutan karena kedatangan pesawat jet Belanda.
Ketika mendengar tembakan dari atas, semua masyarakat berlarian dan bersembunyi dibawah pohon yang rimbun agar tidak terlihat, sampai juga bersembunyi didalam sungai.
Dengan kerja sama masyarakat Kampung Dagang penjajahan tidak dilakukan lagi oleh pihak Belanda. Karena itu penduduk kampung dagang sudah merasa aman. Semakin giatnya para pedagang yang tinggal dikampung dagang tersebut, menjadikan kampung dagang daerah yang ramai dengan penduduk luar yang datang. Tidak hanya berdagang, para penduduk baru mencari tanah yang bisa ditempati dan dibuat tempat tinggal.
Dan tepatnya pada tahun 1945 saat Indonesia merdeka, Kampung Dagang sudah menjadi desa yang sangat rami oleh penduduknya. Dan pada masa itu kampung dagang belum memiliki nama yang tepat, tetapi para masyarakatnya telah mendiskusikan bahwa nama daerah tersebut ialah KAMPUNG DAGANG. Walaupun sudah dikatakan rami, tetapi pendidikan belum terpenuhi didaerah tersebut.
Karena sudah banyaknya penduduk disana, maka datanglah bantuan dari pemerintah untuk membangun sekolah dan mesjid disana. Pada masa itu kebutuhan pokok sudah mencukupi tetapi untuk mencari uang susah walaupun kebutuhan sangat murah. Sekolah pada masa itu bisa dibilang bagi mampu, karena tidak semua penduduk mempunyai segalanya. Ada yang sekolah tidak memakai sepatu, seragam bebas, dan perlengkapan pun masih kurang, karena banyak yang kurang mampu. Tetapi pihak sekolah sudah memaklumi dengan penduduknya.
Dan beda jauh dari yang sekarang. Kampung Dagang sekarang menjadi kampung yang sangat rami oleh penduduk dan masyarakatnya, walaupun bukan asli orang kampung dagang. Tetapi bisa dibilang, semua masyarakat dan penduduk kampung dagang tidaklah asli orang kampung dagang, melainkan aslinya ialah para pedagang pada zaman dahulu. Tidak hanya itu, semua masyarakat kampung dagang sudah bisa dikatakan orang yang mampu. Dan jalanan pun sudah bagus tidak seperti dahulu kala, serta juga pendidikan sudah mencukupi.