infosumbar.net – Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota mengenang kembali salah satu peristiwa heroik 74 tahun lalu di Titian Dalam, Nagari Pandam Gadang, Kecamatan Gunuang Omeh.
Peringatan gugurnya sembilan kusuma bangsa dilakukan pada Selasa (10/1/2023) dalam Upacara Tabur Bunga/Ziarah di Titian Dalam, Pandam Gadang, Kecamatan Gunuang Omeh, berlangsung khidmat yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Widya Putra selaku inspektur.
Terkuak dalam sejarah, peristiwa berdarah itu terjadi pada tanggal 10 Januari 1949, dimana sembilan pahlawan Luak Limo Puluah gugur dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia di masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang berpusat di Koto Tinggi, pada periode 22 Desember 1948 – 13 Juli 1949.
Kesembilan pejuang gugur, yakni Syarif MP, Engku Kayo Zakaria, Dirin, Nuin, Radian, Manus, Nyik Ali, Abas dan Mak Dirin, semuanya gugur ditembaki Belanda saat memberikan perlawanan sengit dan melakukan pengrusakan jembatan untuk memperlambat mobilisasi pasukan Belanda ke Koto Tinggi yang bertujuan untuk melemahkan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia.
Dan menjadi salah satu mata rantai perjuangan pada Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) juga tak bisa dilepaskan dari rangkaian peringatan Hari Bela Negara setiap tahunnya di Limapuluh Kota.
Upacara diikuti oleh Ketua DPRD Limapuluh Kota Deni Asra, Kalapas Suliki Kamesworo, Anggota DPRD Limapuluh Kota Khairul Apit, unsur Forkopimda, para asisten, sejumlah Kepala Perangkat Daerah, beserta Forkopimca, niniak mamak, pemuka masyarakat serta warga Pandam Gadang.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya” (*)