Infosumbar.net – Dalam Regulasi FIFA soal Keselamatan dan Keamanan Stadion, FIFA menyebutkan penggunaan gas air mata atau gas pengendali massa dilarang.
Larangan FIFA soal penggunaan gas air mata itu tertuang pada Bab III tentang Stewards, pasal 19 soal Steward di pinggir lapangan.
“Dilarang membawa atau menggunakan senjata api atau gas pengendali massa,” tulis regulasi FIFA dilasir dari CNN.
Namun, kenyataan yang terjadi di lapangan berbeda dengan regulasi FIFA yang semestinya dipegang penuh PSSI, penyelenggara kompetisi, klub, hingga panitia penyelenggara.
Hal itu mengakibatkan ratusan penonton tewas usai menyaksikan laga Liga 1 2022 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Kerusuhan para suporter direspons polisi dengan menghadang dan menembakkan gas air mata.
Gas air mata ditembakkan tidak hanya kepada suporter yang memasuki lapangan, tetapi juga ke arah tribun penonton, yang kemudian memicu suporter panik.
Akibatnya, massa penonton berlarian dan berdesakan menuju pintu keluar.
Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta mengungkap penyebab ratusan orang tewas dalam tragedi maut di Kanjuruhan terjadi karena penumpukan massa hingga terinjak-injak.
“Di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas karena kekurangan oksigen,” katanya saat meberikan keterangan di Mapolres Malang, dilansir DetikJatim, Minggu (2/10/2022).
Tragedi mematikan di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/20/2022) malam sudah melewati tragedi yang terjadi di Accra Sports Stadion, Accra, Ghana.
Kejadian di salah satu negara Benua Afrika itu menewaskan 126 orang pada 9 Mei 2001.
Bahkan korban meninggal di Stadion Kanjuruhan melewati tragedi Hillsborough yang terjadi pada 15 April 1989.
Berikut daftar 10 laga sepak bola di dunia yang paling banyak memakan korban jiwa, versi Priceonomics.com usai kejadian di Stadion Kanjuruhan.
– 24 Mei 1964, Estadio Nacional Disaster, Lima, Peru, 328 Orang Tewas
– 1 Oktober 2022, Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Indonesia, 127 Orang Tewas
– 9 Mei 2001, Accra Sports Stadium Disaster, Accra, Ghana, 126 Orang Tewas
– 15 April 1989, Hillsborough Disaster, Sheffield, Inggris, 96 Orang Tewas
– 12 Maret 1988, Kathmandu Hailstorm Disaster, Kathmandu, Nepal, 93 Orang Tewas
– 16 Oktober 1996, Mateo Flores National Disaster, Guatemala City, Guatemala, 80 Orang Tewas
– 1 Februari 2012, Port Said Staduim Riot, Port Said, Mesir, 70 Orang Tewas
– 23 Juni 1968, Puerta 12, Estadion Monumental, Buenos Aires, Argentina, 71 Orang Tewas
– 2 Januari 1971, Second Ibrox Stadium DIsasterm Glasgow, Skotlandia, 66 Orang Tewas
– 20 Oktober 1982, Luzhniki DIsaster, Leni Stadium, Moskow, Uni Soviet, 66 Orang Tewas