Infosumbar.net – Nagari Singkarak Kecamatan X Koto Singarak Kabupaten Solok menggelar berbagai lomba yang diselenggarakan oleh Bundo Kanduang di Pasar Nagari Singkarak pada Sabtu (10/09/2022).
Turut hadir dalam acara ini Ketua TP PKK Kabupaten Solok Emiko Epyardi Asda, Camat X Koto Singkarak Chrismon Darma, Ketua TP PKK Kecamatan X Koto Singkarak Azizah Chrismon Darma, dan Ketua TP PKK Nagari Singkarak Rika Puspita Sari Rahman.
Adapun acara ini dibuka secara resmi oleh Emiko Epyardi Asda dengan berbagai rangkaian lomba seperti Lomba memasak Randang pensi dan daging, lomba memasak kue Bengkok-Bengkok, Lomba membuat Kombuk Balamun dan Lomba solo song Minang Puti Bunsu dan rang mudo.
Wali Nagari Singkarak Rahman mengatakan bahwa lomba ini diselenggarakan setiap tahun sebagai bentuk pelestarian adat di Nagari Singkarak.
“Adalah rutinitas Bundo Kanduang selalu mengadakan lomba dibidang adat, untuk melestarikan adat istiadat nagari Singkarak. Sebelumnya kami tinjau terlebih dahulu kira-kira apa yang kurang dari Nagari Singakarak, adat-adat lama jadi itu yang dibangkitkan kembali dengan diadakan lomba, jadi sasarannya memang generasi muda yang tujuannya agar tradisi di Nagari Singkarak tidak hilang,” katanya kepada Infosumbar.
Sebanyak puluhan peserta dari perwakilan tujuh jorong antusias mengikuti lomba ini. Yang selain untuk melestarikan budaya kegiatan lomba juga sebagai ajang untuk menjaga silahturrahmi masyarakat nagari.
“Selain itu juga kembali menjali silahturrahmi dengan masyarakat. Harapannya tentu dengan adanya kegiatan lomba ini generasi muda ikut tau bahwa tradisi ini berasal dari singkrak seperti kue Bengkok tadi. Bundo kandung melaksanakan ini setiap tahun dan pemerintah nagari menyediakan anggarannya, tahun sebelumnya juga ada lomba malamang, mambuek sarikayo dan tahun depannya akan ada omba lain lag,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Bundo Kanduang Ratmawati mengatakan kegiatan ini memang yang menjadi sasarannya adalah generasi muda dibawah umur 40 tahun agar tradisi tetap terjaga kedepannya.
“Umur peserta yang ikut memang kami batasi 40 tahun ke bawah agar yang muda muda bisa melanjutkan tradisi di Nagari Singkarak,” (Ayi)