Infosumbar.net – Samsat Pesisir Selatan berhasil memenuhi target pajak triwulan pertama lebih dari 39 persen dari target yang telah ditetapkan Bapenda Sumbar Rp. 33.450.000.000,- untuk tahun 2022. Untuk itu, pada triwulan kedua, pencapaian tersebut akan lebih ditingkatkan.
Saat ini, Samsat Pessel gencar melakukan pemburuan terhadap setiap pemilik kendaraan yang belum membayar PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) dengan menggalakkan inovasi bernama “Hunting TDU”
Kepala UPTD Samsat Pessel Zul Akmal, S.IP, MM menyampaikan kegiatan Hunting TDU, dilakukan hampir setiap minggu.
“Inovasi Hunting TDU bisa terlihat dari aplikasi e-Samsat bagi pemilik kendaraan yang belum membayar PKB yang Tidak Daftar Ulang (TDU) atau kendaraan yang sudah berpindah hak milik,” jelasnya.
“Kita langsung beri teguran ataupun menagih langsung tunggakan PKB. Walaupun dimana pemilik kendaraan berada di wilayah Painan,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy ketika inspeksi mendadak (sidak) ke kantor Samsat Pesisir Selatan, di Jalan Jenderal Sudirman, Sago Salido, Kec. IV Jurai, pada Kamis (14/4), menegaskan kepada pegawai Kantor UPTD Samsat Pesisir Selatan untuk tidak melakukan pungli.
“Memberikan pelayanan yang terbaik merupakan tanggung jawab pemerintah.Saya tegaskan dalam bertugas jangan ada pungutan liar. Mudah kan rakyat untuk membayar pajak, sudah menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah untuk menciptakan pelayanan yang terbaik buat masyarakat,” kata Audy.
Menurut Audy Joinaldy, saat ini sudah tidak zaman lagi pungli, semua sudah dipermudah. Masyarakat bisa melakukan transaksi online (e-Samsat).
“Kita harus mengubah stigma dan paradigma masyarakat terhadap seluruh pelayanan publik, beri pelayanan terbaik bagi masyarakat,” pintanya.
Dalam hal ini, percepatan pelayanan melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi memang menjadi hal yang paling utama, khususnya dalam upaya membangun kepercayaan publik.
“Dalam meningkatkan PAD, kita harus memiliki inovasi. Tanpa inovasi, saya yakin PAD tidak akan meningkat. Ini business as usual, harus ada perubahan,” tukasnya.