Padang (infosumbar) – Kecelakaan bus terjadi di Fly Over Padang Panjang, tepatnya di Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang.
Peristiwa kecelakaan tersebut dialami oleh Bus PT. Sipirok Nauli tujuan Medan – Jambi dengan nomor polisi BB 7726 LH.
Kecelakaan yang terjadi pada Minggu, (30/01) pukul 06.00 WIB tersebut menyebabkan bagian atas bus rusak parah.
Selain itu dalam kecelakaan tersebut 17 orang dari 20 orang penumpang mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan di RSUD Padang Panjang.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Padang Panjang, Arkes Refagus, Senin mengatakan kejadian tersebut disebabkan kelalaian supir yang tidak mematuhi rambu lalu lintas.
“Kejadian di awali sopir bus Nauli tidak mematuhi rambu rambu lalu lintas di Simpang Tsanawiyah Ganting yg seharusnya memasuki terminal bus Bukit Surungan,” ucapnya.
Arkes Refagus mengatakan sebenarnya manajemen rekayasa lalu lintas untuk bus sudah kami atur mulai dari simpang tsanawiyah tempat pom bensin, ada warning line, kemudian dengan Rambu Pendahulu Petunjuk Jalan (RPPJ) dan rambu yang dibikin oleh Dishub Provinsi untuk mengarahkan bus agar memasuki terminal.
“Rambu-rambu tersebut jelas semua, mungkin kendaraan ini setelah kami dapatkan informasi, bahwa supir kemudi ini berdua, supir pertama ngantuk kemudian diganti dengan supir kedua di Bukittinggi, yang tidak tahu dengan kondisi jalan, kepada kondektur juga sudah ditanyakan supir ini ngebut dan tidak melewati jalan masuk kota, namun mencari jalan kecil, karena tidak tahu jalan dia tancap gas hingga terjadi tabrakan tersebut,” jelasnya.
Arkes menyebut, kejadian seperti ini biasanya terjadi tabrakan oleh kendaraan dari arah bawah, sebelumnya tidak ada kecelakaan dari arah atas.
“Kalau dari bawah bus akan nyangkut dulu karena kondisi jalan dari besar ke kecil, tapi tabrakan kemarin dari atas ke bawah, dan lansung menyambar dinding jembatan sehingga kondisi kendaraan terbagi dua, dan saat kami cek kondisi kendaraan memang sudah banyak bekas las, untung saja penumpangnya banyak yang di depan, kalau banyak di belakang kemungkinan banyak korban,” paparnya.
Ia melanjutkan, biasanya bus Sipirok Nauli ini melewati Padang Panjang pada malam hari, tapi kemarin pagi hari.
“Baru kali ini saya lihat bus Sipirok Nauli itu besar, dari pantauan kami selama ini bus kecil dan lewatnya pada malam hari,” katanya.
Guna antisipasi kecelakaan pihak akan memperjelas kembali RPPJ, mengingatkan dan menyosialisasikan lagi, mayoritas kecelakaan itu biasanya kendaraan dari luar.
“Kalau jalan itu ditutup akan merugikan pengendara dari beberapa daerah tetangga dan Rumah sakit, karena menyebabkan pengendara berputar dan banyak selisih silang yang mengakibatkan kecelekaan lebih parah, karena jalan itu digunakan untuk mobil kecil dan motor,” ucapnya.
Saat ini RPPJ di bawah fly over rusak akibat kecelakaan karena pecahan kaca bus.
“Secepatnya akan kami perbaiki dan menambah lampu penerang jalan agar tidak lagi terjadi kecelakaan,” ujarnya.
Manajemen rekayasa lalu lintas serta fasilitas yang ada sudah sangat baik, karena setiap hari lebih dari 40 kendaraan bus dan truk bolak-balik tidak pernah masuk ke sana karena mereka mematuhi rambu-rambu yang ada.
“Semoga ke depannya pengendara memperhatikan rambu-rambu yang sudah terpasang baik aturan secara nasional kecepatan maksimal 30 ketika memasuki kota,” imbaunya. (Nou)