Padang (Infosumbar) – Pasca Hari UMKM Nasional kali ini (12/07) ternyata masih menampilkan lubang yang besar bagi para pelaku UMKM di Indonesia, khususnya Padang.
Karena pandemi menerobos usaha mereka dari sisi yang multidimensi, sehingga banyak dari kalangan UMKM yang rugi besar, bahkan bangkrut.
Safri (34 tahun), mengatakan bahwa setahun belakangan usaha jajanan malam yang ia geluti sama sekali tidak mendatangkan hasil.
“Malah banyak ruginya, mentok-mentok modal diputar ke modal lagi, tidak ada keuntungan signifikan yang bisa diharapkan,” ucapnya.
Keluhan yang sama juga disampaikan ole Zulfendri (31 tahun), dikatakannya bahwa kafe yang ia miliki hampir colaps akibat pandemi.
“Bantuan dari pemerintah bagi UMKM ribet ngurusnya, sementara regulasi hanya membolehkan kami buka sampai jam 8 malam,” ucapnya.
Meskipun nasib dari banyak pelaku UMKM di masa pandemi tak menentu, namun ada juga UMKM yang terus tumbuh dan berkembang.
Salah satunya adalah Muis (45 Tahun), pedagang pisang keju ini mengatakan bahwa memang pada awal pandemi usahanya sempat mengalami kerugian.
“Namun kini mulai lancar dan naik kembali,” ucapnya. (Mzl)