Menurut Wikipedia, Orang Bunian atau sekedar Bunian adalah mitos sejenis makhluk halus dari wilayah Minangkabau, Sumatera Barat, Indonesia. Berdasar mitos tersebut, orang bunian berbentuk menyerupai manusia dan tinggal di tempat-tempat sepi, di rumah-rumah kosong yang telah ditinggalkan penghuninya dalam waktu lama.
Masyarakat Minangkabau meyakini anggapan bahwa ada jika peristiwa orang hilang saat orang tersebut berada di daerah hutan, maka mereka disembunyikan orang Bunian. Ada juga istilah “orang dipelihara si Bunian”, yaitu orang yang saat bayi telah dilarikan oleh orang Bunian tersebut. Mitos ini masih dipercaya banyak masyarakat Minangkabau sampai sekarang.
Beberapa daerah memiliki kepercayaan tentang mahluk-mahluk Bunian ini, di daerah Bengkulu, orang Bunian disebut juga Sebabah yang merupakan satu bentuk yang mirip dengan manusia hanya saja mereka bertubuh kecil dan berkaki terbalik. Lebih ke daerah pedalaman lagi ada juga kisah tentang mahluk Gugua, yang mempunyai perawakan berbulu lebat, pemalu dan suka menirukan tingkah laku dan perbuatan manusia.
Di gunung Sebelat (Taman Nasional Kerinci) Orang Bunian sering disebut Uhang Pandak. Istilah Uhang Pandak adalah pengertian dari orang yang bertubuh pendek. Mereka merupakan mahluk yang keberadaannya telah diketahui sejak puluhan tahun yang lalu, namun hingga saat ini sulit menemukan bukti fisik dan otentik tentang keberadaan makhluk ini. Keberadaan mereka sendiri sering dilaporkan oleh orang-orang yang secara tidak sengaja bertemu dengan mereka.
Selain Uhang Pandak, banyak komunitas orang Bunian lain yang dipercaya oleh masyarakat di berbagai daerah. Sebagian kepercayaan tersebut bahkan mengatakan bahwa komunitas masyarakat orang Bunian itu bukan komunitas makhluk halus, namun suatu makhluk yang mirip manusia yang memiliki sedikit perbedaan dengan manusia.
Sumber : www.kaskus.co.id/thread/513890530b75b4ab4a000003/mengenal-mitos-orang-bunian-di-sumatra-barat/