infosumbar.net – Himpunan Media Sumatera Barat (Hamas) menggelar acara “Mengenang Sang Legenda Chairul Harun”, yang merupakan sastrawan, budayawan dan wartawan Indonesia (nasional) asal Ranah Minang di Hotel Daima, Sabtu (24/8/2024).
Acara yang berisikan Orasi Budaya, Testimony Speech, Achievement Award, Parade Baca Puisi dan Doa, dihadiri oleh mantan Wakil Gubernur Sumbar, Fachri Ahmad, Ketua DPW Gebu Minang, Fadly Amran, serta sejumlah seniman, sastrawan, di antaranya Rusli Marzuki Saria, serta kalangan dosen, dan mahasiswa dari UNP dan Unand.
Turut hadir keluarga Almarhum Chairul Harun, yaitu Ibu Ernilitis (istri) dan anaknya, Syafrizal Harun.
“Tujuan acara ini adalah untuk mengenang Chairul Harun, seorang pujangga dan wartawan senior yang terkenal di Sumatera Barat,” kata Isa Kurniawan, panitia pelaksana dari Himpunan Media Sumbar, menyampaikan kata sambutan.
Dia mengharapkan acara ini bisa memotivasi generasi muda Minangkabau untuk mengikuti jejak para pendahulu mereka dalam berkesenian.
“Harapan kami, dengan acara ini, anak muda dan generasi di Sumbar dapat meneruskan berkesenian, bahkan mencapai kesuksesan seperti tokoh-tokoh sebelumnya, salah satunya Chairul Harun,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Fachri Ahmad, yang merupakan teman almarhum Chairul Harun semasa sekolah di Solok menyampaikan testimoni, juga adik almarhum, Syafrizal Harun.
Selain itu, penampilan parade baca puisi oleh budayawan, sastrawan, serta dosen dan mahasiswa dari UNP dan Unand melarutkan seluruh hadirin dalam kenangan sepanjang masa Chairul Harun
Leni Marlina, Dosen Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Padang, mendeklamasikan puisi spesial karyanya untuk mengenang Chairul Harun. Tak ketinggalan, Fadly Amran, membacakan puisi karya Rusli Marzuki Saria, berjudul “Padang Kotaku”.
*Sekilas Chairul Harun*
Chairul Harun, lahir di Kayutanam, Kabupaten Padang Pariaman pada 17 Agustus 1940 dan meninggal dunia pada 19 Februari 1998, adalah seorang sastrawan, budayawan, wartawan, filsuf, dan pemikir.
Sebagai sastrawan, beliau menghasilkan berbagai karya sastra, termasuk puisi, cerpen, dan novel. Beberapa karya terkenalnya meliputi:
1. Tiga Kumpulan Sajak (1968).
2. Ganda Hilang (1981)
3. Warisan (1983)
4. Monumen Safari (1966)
5. Matajo (cerita anak)
6. Basoka (cerita anak)
7. Maranginang (cerita anak)
8. 60 Jam yang Gawat (cerita anak)
9. Teratai Kerinci (cerita anak)
10. Cindua Mato.
11. Sutan Pangaduan (saduran)
12. Sastra sebagai Human Control (1984)
Pada 1979, novelnya “Warisan” mendapat hadiah Yayasan Buku Utama dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Chairul Harun juga pernah memimpin Badan Koordinasi Kegiatan Kesenian Indonesia (BKKNI) Sumatera Barat pada tahun 1977 dan memiliki pengalaman sebagai wartawan di Harian Angkatan Bersenjata, Majalah Tempo, serta menjadi Pemimpin Redaksi di beberapa koran Sumbar, termasuk Harian Aman Makmur, Harian Umum Haluan, dan Wakil Pemimpin Redaksi di Harian Singgalang. (*)