Sebuah pabrik pengolahan kelapa sawit dibangun di Kabupaten Sijunjung.
Pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit ini berlokasi di Nagari Muaro Takung Kecamatan Kamang Baru. Investor yang berinvestasi adalah PT. Kemilau Prima Sawit dengan bentuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Dengan nilai investasi Rp157,5 miliar, pembangunan pabrik sudah dimulai sejak awal 2013 dan hingga kini sudah siap sekitar 70 persen. Bahkan peresmian pemakaiannya direncanakan April mendatang.
Pabrik yang dibangun dengan kapasitas 60 ton per jam, mampu memperoduksi 330.000 ton Crude Palm Oil (CPO) dan 6.750 ton inti sawit per tahun, sehingga bila sudah beroperasi, pabrik membutuhkan bahan baku sekitar 500 ton tandan buah segar (TBS) sawit per hari.
Untuk mendukung bahan baku yang dibutuhkan, di Kamang Baru dan sekitarnya sudah ada ribuan hektar kebun kelapa sawit. Diantaranya 2.000 hektar milik masyarakat, 2.000 hektar kebun sawit eks. PT KPN, 500 Ha Kabun Sawit KUD Timpeh dan 500 Ha kebun sawit KUD Sehat Sungai Tambang. Di luar Kecamatan Kamang Baru, juga cukup luas kebun sawit yang merupakan milik masyarakat Kabupaten Sijunjung.
Disamping itu, untuk kebutuhan lahan inti perkebunan kelapa sawit bagi Pabrik PT. Kemilau Prima Sawit, saat ini pemerintah daerah sedang memfasilitasi pemanfaatan lahan APL yang tersedia di sekitar Kamang Baru serta upaya perubahan status kawasan hutan dari HPK menjadi APL lebih kurang 18.000 hektar.
Tapi yang jelas, dengan dibangun dan beroperasinya pabrik CPO ini mulai April mendatang sesuai rencana, tentunya mampu mengangkat harga TBS sawit, terutama sawit petani di Kabupaten Sijunjung. Selain mengangkat harga, pengoperasian pabrik CPO ini tentunya juga akan menyerap tenaga kerja yang mau dan mampu memanfaatkan peluang dan kesempatan yang ada, kata bupati (29/1), di ruang kerjanya. (sjj)