Oleh : Adinda Qurata Ayunin Widodo
(Mahasiswa D4 Bahasa Inggris Bisnis dan Properti, Politeknik Negeri Padang)
Infosumbar.net – Minangkabau, suku yang dikenal dengan adat dan budaya yang kaya di Sumatra Barat, memiliki berbagai tradisi keren yang penuh makna. Di tengah gempuran modernisasi dan globalisasi, masyarakat Minangkabau tetap menjaga dan melestarikan berbagai tradisi mereka yang kaya akan nilai. Salah satu tradisi yang masih eksis sampai sekarang adalah “Manyiriah”, sebuah tradisi mengundang yang penuh filosofi dan kebersamaan. Manyiriah berasal dari kata “siriah” yang berarti sirih,. Dalam konteks budaya Minangkabau, manyiriah adalah tradisi mengundang kerabat untuk menghadiri suatu acara adat dengan seikat sirih dan sekotak rokok. Tradisi manyiriah biasanya dilakukan menjelang pelaksanaan pernikahan, khitanan, upacara kematian, dan acara besar lainnya. Tradisi ini biasanya berlangsung beberapa hari sebelum acara digelar. Proses manyiriah dilakukan oleh orang kepercayaan atau orang yang diberi amanah oleh Sang Empunya hajatan.
“Meskipun zaman sudah canggih, tetapi jika ada yang baralek (mengadakan pesta) untuk mengundang kerabat dekat tetap menggunakan sirih. Di kampung kita alhamdulillah masih di lestarikan budaya ninik mamak terdahulu”, ungkap Dewi, seorang Ibu Rumah Tangga di Kamang Magek (salah satu desa yang masih melestarikan tradisi manyiriah)
Lebih lengkapnya, Bu Dewi juga menerangkan sedikit bagaimana proses manyiriah berlangsung, “Jadi orang kepercayaan yang di amanahkan untuk manyiriah datang ke rumah sanak saudara dengan membawa sirih atau rokok (buat yang laki-laki), kemudian orang tersebut menyampaikan maksud dan tujuan kepada yang diundang. Disampaikan dengan cara yang lengkap, misalnya anak si anu dari si anu akan mengadakan pesta pernikahan pada hari jumat di kampung”, jelas Bu Dewi.
Maimbau bukan sekadar menyampaikan undangan. Ini adalah simbol kebersamaan dan saling menghargai dalam masyarakat Minangkabau. Dengan membawa seikat sirih dan sekotak rokok, tuan rumah menunjukkan rasa hormat kepada yang diundang, sekaligus mempererat hubungan sosial. Melalui tradisi ini, nilai-nilai luhur terus diajarkan kepada generasi muda, sehingga budaya Minangkabau tetap hidup dan lestari sepanjang masa.