Pasaman (infosumbar)- Sumatera Barat atau Ranah Minangkabau, sebuah daerah yang kental akan kebudayaan dan keagamaannya. Dengan nuansa agama Islam yang begitu kental, siapa sangka dahulunya Ranah Minangkabau juga bersentuhan dengan agama dan kebudayaan Hindu- Budha.
Salah satu bukti adanya pengaruh Hindu- Budha di Sumatera Barat ini adalah ditemukannya Candi di Tanjung Medan, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman.
Cerita ditemukannya Candi Tanjung Medan cukup unik. Ditemukan secara tidak sengaja pada saat pembangunan irigasi. Candi berlatarbelakang agama Budha tersebut ditemukan terkubur di bawah sebuah bukit kecil. Selain bangunan candi yang terkubur, di bawah timbunan tanah tersebut juga ditemukan lingga dan yoni serta sebuah lempengan emas yang berisi mantra kuno yang saat ini disimpan di Balai Pelestarian Cagar Budaya Batusangkar.
Struktur candi pun unik dan berbeda dengan candi yang ada di Pulau Jawa. Bangunan candi berupa batu bata yang disusun bertingkat. Konon katanya, batu bata tersebut digesekkan satu sama lain agar bisa menempel dan membentuk sebuah candi.
Di kompleks Candi Tanjung Medan terdapat empat bangunan candi yang disinyalir dulunya merupakan tempat peribadatan.
Terdapat empat bangunan candi di situs bersejarah tersebut. Di sebelah kiri dari pintu masuk terdapat dua bangunan candi yang berbentuk bujur sangkar dan saling berhadapan. Di sampingnya terdapat situs candi yang sedikit rusak sejak saat ditemukan. Dan candi terakhir juga berbentuk bujur sangkar dengan bentuk bertingkat.
Namun, cukup disayangkan hingga saat ini sumber yang membahas terkait latar belakang dan sejarah candi tersebut masih cukup minim. Sehingga masih banyak sejarah terkait candi yang belum terungkap hingga saat ini. Namun, demikian berdasarkan sisa- sisa candi yang ditemukan menunjukkan adanya kesamaan dengan candi yang berada sepanjang aliran sungai Batanghari. (iif)