Oleh : Ekahei
Festival pacu jawi atau dalam istilah setempat dikenal dengan Alek Pacu Jawi merupakan tradisi budaya di Sumatra Barat yang dilakukan setelah masa panen datang atau diadakan sebelum musim tanam sebagai hiburan bagi petani. Event budaya ini kembali di adakan pada pada 9, 16, 23 dan 30 Juli mendatang bertempat di Nagari Galogandang Kecamatan Rambatan, Tanah Datar, Sumatra Barat.
Pacu Jawi merupakan istilah bahasa Minangkabau yang berarti perlombaan balap sapi. Tradisi ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan masih dipertahankan oleh Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat – dan belakangan ini dijadikan sebagai ajang pariwisata daerah. Biasanya balap sapi ini akan diselenggarakan secara bergiliran selama empat minggu di empat kecamatan yaitu Pariangan, Rambatan, Lima Kaum, dan Sungai Tarab.
Berbeda dengan Karapan sapi di Madura yang dilakukan ditanah kering, Pacu jawi dilakukan pada sebidang sawah atau tanah berlumpur milik masyarakat. Perlombaan pacu jawi ini diikuti oleh jawi secara berpasangan yang dikendalikan oleh seorang joki cilik yang berpegangan pada tangkai bajak. Biasanya, sang juara tidak saja ditentukan dari kecepatan jawi dalam berpacu tapi juga cara jawi berlari apakah lurus atau berbelok.
Selain itu, selama perlombaan berlangsung terkadang juga terjadi transaksi jual-beli Jawi. Dan, Jawi yang menjadi juara biasanya dihargai dengan harga yang cukup tinggi. O, ya Alek Jawi ini juga dimeriahi oleh ragam prosesi musik tradisional khas Sumatra Barat dan ragam beberapa penjual khas makanan Minangkabau yang mengugah selera. Jadi jangan sampai kelewatan lho untuk menyaksikannya kemeriahan pagelaran budaya ini! (ekahei)