
Tanah Datar, (infosumbar) – Dinas Pariwisata Sumatera Barat bekerjasama dengan Dinas Pariwisata, Pemuda, Olahraga Tanah Datar menyelenggarakan Festival Pesona Adat Nagari dengan tema “Napak Tilas Sumpah Sati Bukik Marapalam”, Minggu (4/7/2021) di Puncak Pato, Jorong Pato, Batu Bulek, Kec. Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Acara ini terselengga atas dukungan Pokir Anggota DPRD Sumatera Barat, Jefri Masrul.
Untuk memenuhi protokol kesehatan acara ini diselenggarakan tanpa penonton, pengunjung yang dapat menyaksikan secara langsung sebatas tamu undangan. Sementara itu, masyarakat tetap festival ini melalui live streaming pada akun Youtube Dinas Pariwisata Sumatera Barat.
Acara Festival dimulai dengan pembacaan ayat suci Alquran serta Tari Pasambahan dan silek Lintau sekaligus penyerahan siriah kepada para tamu undangan. Tamu undangan duduk secara lesehan pada tenda dengan hiasan dekorasi khas Lintau, Tanah Datar.
Dalam laporannya, Ketua Panitia Hendri Agung Indrianto menyampaikan acara ini dapat terlaksana pada kondisi Covid 19 dengan menerapkan protokol kesehatan atas bantuan banyak pihak. Katanya, acara ini diselenggarakan sebagai ajang promosi produk dan objek wisata yang berada di Tanah Datar, dalam hal ini Lintau. Ia Berharap dengan diselenggarakannya acara ini dapat berdampak besar bagi ekonomi masyarakat Lintau yang telah terkena dampak Covid 19.
Pada kesempatan itu, Anggota DPRD Sumbar Jefri Masrul mengungkapkan festival ini dijadikan pokir (pokok pikiran) dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi dan promosi wisata di Lintau. Juga agar sanggar seni yang ada di Tanah Datar dapat ditampilkan dalam festival. Tidak lupa ia mengingatkan untuk terus menerapkan protokol kesehatan dan menjaga keasrian dari Puncak Pato.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat Novrial yang mewakili gubernur mengatakan banyak motif bagi wisatawan untuk datang ke Sumatera barat salah satunya adalah karena budaya. Di puncak pato diikrarkan sumpah sati marapalam yang akhirnya lahir rumusan Adat Basandi Syara’, Syara Basandi Kitabullah.
Pada kesempatan itu, Bupati Tanah Datar, Eka Putra menyebut virtual event seperti festival ini dibutuhkan karena dapat mengurangi potensi kerumunan orang dan juga dapat ditayangkan secara online sehingga mudah diakses oleh masyarakat. Festival ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi dan menggali wisata Puncak Pato. Ia berharap melalui program satu nagari satu event bisa menjadi ajang promosi dan pembangunan wisata. Contohnya pembangunan lahan parkir Puncak Pato ini.
Acara selanjutnya pembacaan doa oleh Nusral, anggota DPRD Tanah Datar. Selanjutnya, penampilan kesenian tari Saka Badarai, tari ini menggambarkan kehidupan masyarakat Pato yang banyak memproduksi Saka Niro.
Acara puncak dengan penampilan teater dari ISI Padang Panjang, yang menunjukkan kembali peristiwa yang pernah terjadi di Puncak Pato yaitu perjanjian antara ulama dan tokoh adat hingga lahirnya rumusan “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah” sebagai kesepakatan yang mengatur tata pelaksanaan adat di Minangkabau yang “bersendikan” dengan syari’at islam. (rel)