Danau Biru Sawahlunto terbentuk dari bekas tambang
Kota Sawahlunto dikenal sebagai kota tua di Sumatera Barat dan mewarisi banyak hal dari kolonial Belanda, salah satunya tambang batu bara. Kota Sawahlunto sejak jaman Belanda merupakan penghasil batu bara dan pemasok utama batu bara bagi Belanda.
Namun, sekarang Kota Sawahlunto tidak bergantung lagi pada batu bara karena mulai menipisnya stok batu bara di kawasan tersebut. Tambang pun kemudian jadi sisa-sisa peninggalan dan beberapa kini menjadi tempat wisata andalan.
Beberapa diantara tempat wisata tersebut ada Lubang Mbah Suro yang merupakan lubang tambang batu bara di masa penjajahan. Ada juga Museum Gudang Ransum, dimana Gudang Ransum dulunya adalah dapur umum dan memasok kebutuhan makanan para pekerja tambang.

Baru-baru ini di media sosial muncul foto yang viral yaitu Danau Biru Sawahlunto. Danau biru ini terbentuk dari galian bekas tambang batu bara yang terisi air yang kemudian menjadi danau. Karena ada kandungan mineral tertentu airnya pun berwarna biru.
Lokasi Danau Biru ini berada di desa Parambahan, Kecamatan Talawi atau berjarak sekitar 13 kilometer dari pusat kota Sawahlunto. Namun sayangnya saat ini Danau Biru Sawahlunto belum resmi menjadi objek wisata Kota Sawahlunto dan masih dalam pengkajian.

Karena itu untuk mencapai lokasi Danau Biru Sawahlunto ini Dunsanak harus melewati jalan masuk yang tidak mulus. Selain itu masalah parkir dan retribusi di lokasi juga belum diatur karena statusnya belum dalam pengelolaan Dinas Pariwisata.
Fasilitas lain seperti toilet dan tempat sampah juga masih minim. Jika Dunsanak datang ke sini jangan lupa untuk tetap menjaga kebersihannya ya.