Jika Anda berkunjung ke Pulau Angso Duo di Kota Pariaman maka Anda akan mendapati sebuah makam sepanjang 4,5 meter. Di sanalah bersemayam Katik Sangko yang ceritanya diceritakan secara turun temurun di Kota Pariaman dan Padang Pariaman.
Siapakah Katik Sangko sebenarnya?
Dari cerita turun temurun di Pariaman Katik Sangko disebutkan sebagai salah seorang kerabat Syekh Burhanuddin yang merupakan ulama tarekat Syattariyah yang dimakamkan di Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman. Namun, beberapa versi menyebutkan Katik Sangko merupakan pengawal Syekh Burhanuddin.
Katik Sangko datang ke Pariaman bersama Syekh Burhanuddin dari Aceh setelah keduanya selesai menuntut ilmu kepada Syekh Abdurrauf Singkil. Kembalinya kedua ulama ini ke ranah minang mendapat penolakan dari penganut ilmu-ilmu sihir yang saat itu masih banyak dijumpai.
Keduanya berhadapan dengan Kalik-Kalik Jantan yang mempunyai ilmu kebal senjata. Bahkan Katik Sangkot terpaksa kembali ke Aceh untuk meminta petunjuk kepada Syekh Abdurrauf dalam menghadapi Kalik-Kalik Jantan.
Setelah kembali dari Aceh barulah Kalik-Kalik Jantan bisa dikalahkan oleh Katik Sangko. Kisah ini diturunkan secara turun temurun di Pariaman dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kisah perjalanan panjang Syekh Burhanuddin dalam menyebarkan islam di Ranah Minang.
Makam sepanjang 4,5 meter di Pulau Angso Duo saat ini dipercaya sebagai makamnya. Di pulau itu pula dibangun sebuah mushola yang diberi nama Surau Katik Sangko.