Sumatra Barat tidak pernah kehabisan “stok” jika berbicara soal kuliner, mau itu makanan atau minuman tradisional. Jika berkunjung ke daerah-daerah berhawa sejuk seperti Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten 50 Kota, akan banyak terlihat kedai-kedai yang menyajikan Kawa Daun, minuman yang lahir dari daun kopi.
Minuman tradisional yang pada saat ini sering kali ditemani dengan gorengan atau durian tersebut menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun internasional ketika berkunjung ke provinsi yang per tahun 2019, memiliki 5,441,197 penduduk tersebut (BPS Sumbar).
Sejarah minuman ini bermula dari keinginan Gubernur Belanda, Jenderal Van den Bosch, untuk menerapkan tanam paksa kopi di Ranah Minang pada tahun 1840. Kopi sendiri merupakan komoditi bernilai tinggi di Eropa sehingga akan mendatangkan keuntungan luar biasa bangsa Belanda.
Akibat harganya yang tinggi itu, semua biji kopi di Sumatra Barat harus diserahkan ke gudang kopi alias koffiepakhuis tanpa boleh tercecer sebijipun. Pegawai pribumi yang mengurus gudang kopi tersebut disebut pakuih kopi. Pegawai-pegawai ini juga mendapatkan uang dalam jumlah besar ketika melaksanakan tugasnya.
Hal tersebut berbanding terbalik dengan keadaan masyarakat Minangkabau lainnya. Mereka hanya boleh menanam saja tanpa boleh mencicipi rasa minuman tersebut. Karena larangan mencoba minuman tersebut, timbul lah ide kreatif untuk membuat minuman dengan menyeduh hanya daun kopinya saja demi dapat mencicipi rasa kopi yang harum itu.
Dalam pembuatannya, sebelum diseduh, daun kopi diasapi dulu sampai kering. Setelah itu baru disiram dengan air panas didalam tabung bambu. Selanjutnya ditambahkan gulo saka (gula merah) sebagai penambah rasa manis. Menurut ceritanya, minuman kawa daun tersebut memiliki khasiat sebagai berikut:
- Menurunkan darah tinggi bagi penderita darah tinggi/hipertensi.
- Mengandung senyawa yang bermanfaaat mengurangi resiko penyakit jantung dan diabetes.
- Menghangatkan badan dan melancarkan saluran pernafasan.
- Menambah stamina dan vitalitas.
- Mengobati maag.
Tidak hanya dihadirkan dengan seduhan yang biasa, kawa daun juga disajikan dengan variasi yang berbeda, seperti:
- Kawa Jahe, seduhan kawa daun dengan jahe membuat tubuh hangat melancarkan pernafasan dan mengobati tenggorokan gatal.
- Kawa Telur, rasa tradisional teh telur Minangkabau dengan air kawa daun bisa menambah stamina.
- Kawa Madu, manfaat madu yang baik dikombinasikan dengan minuman kawa daun dipercaya dapat menambah vitalitas penikmatnya.
- Kawa Susu, untuk sekedar menyegarkan tubuh, kawa susu dirasa paling nikmat.
- Kawa STMJ, perpaduan susu, telur, madu, dan jahe pastinya sangat cocok untuk memanaskan tubuh.