Salah satu hal menyenangkan dari ramadhan adalah munculnya kuliner-kuliner minang khas yang dijadikan ‘pabukoan’. Sebenarnya kuliner ini sering muncul di hari biasa, tapi di bulan ramadhan yang menjual kuliner ini semakin menjamur karena sangat cocok dijadikan pabukoan. Seperti kuliner minang berikut ini:
Aia Aka

Aia aka adalah minuman khas Sumatera Barat yang terbuat dari bahan dasar daun cincau yang dibuat sedemikian rupa sehingga berbentuk seperti agar-agar. Teksturnya kenyal dan lembut serta berwarna hijau tua segar. Biasanya disajikan dengan air yang dicampur sedikit jeruk nipis atau air santan manis.
Aia aka sendiri memiliki banyak khasiat karena Daun Cincau mengandung kalsium dan fosfor. Beberapa khasiatnya antara lain meredakan panas dalam, sembelit, Demam serta Diare.
Kolak Kundua
Kundua atau dalam bahasa Indonesia disebut labu. Kuliner Minang yang satu ini termasuk favorit saat bulan ramadhan dan hampir selalu ada. Terkadang isi kolak tidak hanya kundua atau labu tapi dicampur juga dengan pisang, ubi jalar dan kolang kaling. Sangat nikmat untuk berbuka puasa.
Bubua Dalimo
Bubua Dalimo atau yang dikenal sebagai Bubur Delima, meskipun namanya Bubur Delima tapi makanan yang satu ini tidak terbuat dari delima betulan. Melainkan dari tepung yang dibuat dan berwarna seperti delima.
Bubua cande

Bubua Cande atau Bubur Candil terbuat dari bahan dasar tepung ketan yang dibentuk bulat-bulan sebesar kelereng atau lebih besar sedikit. Cande biasanya disajikan bersama kuah santan. Selain bisa dimakan terpisah, Cande juga jadi salah satu isian dari Bubur Kampiun.
Bubua Kampiun

Bubua Kampiun, ini adalah pabukoan paling legend, nggak hanya terkenal di Sumatera Barat tapi juga terkenal di seluruh Indonesia. Rasanya sangat lezat, bagaimana tidak karena bubur kampiun terdiri dari campuran bubur sumsum, bubua cande, kolak pisang, kolak ubi, bubua dalimo, dan sarikayo.
Bubur ini nggak cuma enak, tapi juga ada sejarahnya loh. Konon bubur ini tercipta pasca pergolakan PRRI dulu. Jadi, dulu pasca PRRI diadakanlah berbagai macam perlombaan di Bukittinggi, salah satunya lomba kreasi bubur. Adalah seorang ibu bernama Amai Zona yang terlambat datang saat lomba dan tanpa persiapan mencampurkan semua bubur yang dimilikinya.
Tak sangka Amai Zona pun keluar sebagai Champion, begitulah disebutkan oleh pembawa acara. Karena buburnya belum ada nama, maka Amai Zona memberi nama buburnya dengan nama Bubur Kampiun (Champion).
Kalau Dunsanak apo menu Pabukoan favorit? Silahkan dishare di kolom komen 😀