Pemerintah di sejumlah negara Asia, termasuk Indonesia dan Filipina, belum cukup berinvestasi dalam penanganan perubahan iklim. Padahal, negara-negara ini menderita kerugian besar dalam serangkaian bencana akibat cuaca ekstrem, menurut kelompok pembangunan global Oxfam.
Laporan bertajuk “Can’t Afford to Wait” itu memperlihatkan bagaimana dalam dua dasawarsa terakhir, Asia menanggung nyaris separuh dari pengeluaran global akibat bencana alam, yang diperkirakan bernilai total $53 miliar.
Jika tak ada tindakan guna menangkal kerapuhan terhadap perubahan iklim, kata Oxfam memperingatkan, empat negara Asia Tenggara—Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam—bisa kehilangan 6,7% dari produk domestik bruto (PDB) setiap tahunnya mulai 2100.
Angkanya lebih dari dua kali lipat ketimbang kerugian rata-rata sedunia. Pukulan yang mengejutkan, mengingat sejumlah negara di Asia mencatatkan rata-rata pertumbuhan PDB 6% per tahun sejak 2012.