Padang – tanggal 6-8 April 2017 menjadi era baru bagi ekosistem bisnis rintisan digital (startup) di Sumatera Barat. Pasalnya pada tanggal tersebut telah berhasil diluncurkannya delapan usaha startup baru yang siap bersaing dan melejit di kancah bisnis startup Indonesia.
Semua bisa terjadi karena sebuah acara yang bernama Startup Padang Lab yang diadakan oleh Visio Incubator, sebuah lembaga pelatihan bisnis berbasis digital dan American Corner (Amcor) Universitas Andalas, bertempat di American Corner Universitas Andalas, Padang. Apa yang dilakukan acara ini, sehingga bisa menginisiasi terbentuknya 8 startup baru ini?
“Startup Padang Labs adalah kegiatan selama 54 jam, dimana kami mempertemukan kelompok programmer, desainer dan pemilik ide startup mengkonversi ide startupnya menjadi startup layak (feasible). Kami membantu mereka dalam pencarian tim yang tepat dalam mendukung ide-ide mereka tadi. Setelah itu, tim ini akan bekerja siang malam untuk membuat prototipe produk (produk contoh/percobaan) dari ide mereka tadi. Dan di hari ketiga, mereka akan melakukan demo atau presentasi di depan calon investor.” Ungkap Hendriko Firman, CEO dari Visio Incubator.
CARA CEPAT MEMBUAT USAHA
“Membuat bisnis startup cenderung mudah.” Ungkap Ogy, CMO dari Visio Incubator. “yang menjadi masalah adalah, jika kita tidak memiliki informasi bagaimana cara membuatnya, maka itu akan menjadi masalah. Di Startup Padang Labs Batch 1 ini, kami menolong para pemilik ide ini dalam meng-hack (mencari jalan pintas), agar startupnya bisa di luncurkan secepat mungkin.”
“Kita menolong pemilik ide ini menggunakan tools seperti bisnis model kanvas, wireframing dan pembuatan pitchdeck. Tujuannya, agar mereka memahami secara keseluruhan ide kasar ini, dan apakah berpeluang untuk menjadi bisnis yang layak dan mendatangkan profit serta memiliki resiko kecil untuk gagal”, tambah Ogy.
STARTUP PARIWISATA SAMPAI KESEHATAN
Di kegiatan Startup Padang Labs 2017 ini, tercatat ada delapan startup yang berhasil diluncurkan. Mereka yaitu:
Hacecomu.com, sebuah startup yang menolong apotik untuk mengantarkan obat online dengan layanan premium.
Ibento.id, sebuah startup event organizer yang menolong individu/kelompok membuat iven, mulai dari A sampai Z.
Fixer.id, sebuah startup jasa reparasi apa saja.
Creativepeople.co.id, sebuah startup yang menolong individu untuk memesan karya artis/desainer.
Recup.com, sebuah aplikasi untuk pengingat pemakaian obat dengan sistem virtual asisten.
Klikkost.com, sebuah startup pemesanan kos secara online dan mudah.
Sharvest.com, sebuah startup untuk investasi secara syariah.
Sumatrav.id, sebuah startup untuk travel on demand.
Beni dari fixer.id menyebutkan, acara ini sangat membantu sekali dalam meluruskan ide bisnisnya ini dari awal. “saat saya memikirkan ide jasa reparasi online, saya bingung harus mulai dari mana, akan tetapi setelah mengikuti even ini, saya menjadi tahu fokus apa dan tindakan apa yang membuat ide startup saya ini bisa menjadi diluncurkan. Selama tiga hari, saya mendapatkan pembelajaran yang sangat luar biasa,” Paparnya semangat.
SUMBAR MENJADI POROS STARTUP NASIONAL
Dengan adanya konsep event startup seperti ini, Visio dan Amcor berharap semakin tumbuh dan menjamurnya startup di Sumatera Barat. Mereka berpikir, bahwa cukup banyak talenta di Sumbar yang memiliki skillset yang bagus untuk membuat startup sekelas Bukalapak, Gojek ataupun Lazada. “kita di Sumbar memiliki talenta untuk membuat startup fase awal sekelas Gojek atau Bukalapak, sayangnya talenta-talenta ini mereka hidup dalam ekosistem startup yang tidak pas, atau tempat pembelajaran yang tidak pas. Hal ini membuat mereka berjalan sendiri-sendiri dan cenderung berbisnis digital konvensional seperti jasa order pembuatan website dan aplikasi. Tentu ini sangat disayangkan sekali,” Ujar Arsyad, perwakilan dari Amcor Unand.
Dengan adanya kegiatan ini, Hendriko, Arsyad dan Ogy berharap semakin menjamurnya pelaku startup di Sumbar. Di sisi lain mereka juga berharap Sumbar juga bisa menjadi poros startup nasional, dimana selama ini selalu di dominasi oleh kota-kota di Pulau Jawa.
“Selama ini saat orang ingin membangun startup mereka pindah ke Jakarta, bandung atau Jogja. Tapi kita ingin memutus rantai itu, kalau untuk awal-awalnya di Sumbar masih bisa kenapa harus memulainya di pulau Jawa yang membutuhkan biaya besar. Setelah mendapatkan pendanaan dan ingin scale up, barulah tidak apa pindah ke Jakarta.” Ungkap Ogy.
Visio Incubator rencana akan mengadakan Startup Padang Labs Batch 2 dalam waktu dekat. Kegiatan yang di adopsi dari Startup Weekendnya Google ini rencananya akan dipercepat, melihat antusiasnya para peserta kemarin yang terlibat. “kita sudah banyak menerima permintaan untuk dibuka lagi even seperti ini. Dan mungkin dalam waktu 2-3 bulan, kita akan membuka lagi even ini untuk batch ke-2,” ujar Hendriko optimis.