Infosumbar.net – Tempat wisata dan keberadaan jasa foto keliling tampak begitu melekat. Kendati gempuran gadget yang semakin hari, semakin meluap, para fotografer urung menyatakan undur diri.
Momen kebangkitan parawisata, juga dirasakan betul oleh jasa foto keliling. Hal ini dirasakan oleh Rudi (36), seorang fotografer keliling yang biasa hadir di Pantai Gandoriah.
Rudi mengaku, selama berlangsungnya rangkaian Festival Pantai Pariaman, dirinya turut mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda.
“Selama momen lebaran, saya mendapatkan penghasilan bersih sebanyak Rp. 200-300 ribu. Sedangkan di hari biasa, penghasilan yang saya peroleh hanya kisaran Rp. 80-100 ribu saja,” katanya.
Bermodalkan kamera dan keahlian fotografi, Rudi tampak tidak bosan menggandeng wisatawan untuk memakai jasanya. Sering ia menemui penolakan atau diabaikan, Rudi mengaku tidak gentar.
“Namanya kerja, ya ada risiko dan tantangannya sendiri,” katanya.
Rudi menceritakan, bahwa profesi tersebut telah ia tekuni sejak 2019 silam. Meskipun sempat dihantam kondisi pandemi, namun ia tetap sabar dan konsisten menjalani profesinya tersebut.
“Walaupun di kondisi pelik sekalipun, nyatanya jasa foto keliling tetap ada sampai sekarang. Di sini (Pantai Gandoriah – red) ada tiga orang yang berprofesi sama dengan saya,” terang Rudi.
Rudi sadar betul bahwa wisatawan saat ini tak lagi meminati jasa foto keliling lantaran telah mempunyai smartphone yang canggih dan kamera pribadi.
“Namun, rata-rata wisatawan memakai jasa kami adalah orang yang berkeluarga dan jauh-jauh. Jangan takut akan rezeki, karena Tuhan telah mengaturnya,” ucapnya.
Terakhir, Rudi berharap agar kondisi parawisata, terkhusus di Pariaman, dapat lebih maju lagi sehingga dapat menghadirkan wisatawan yang banyak.
“Semoga semakin banyak lagi wisatawan yang masih menggunakan jasa kami,” tutup dia. (Ism03)