Infosumbar.net – Menjelang laga terakhir pekan ke-34 Liga 1 Indonesia 2024/2025, teka-teki mengenai tim yang akan terdegradasi dari kasta tertinggi sepak bola Tanah Air masih menjadi perbincangan hangat.
Tiga tim terbawah saat ini—PSIS Semarang, PSS Sleman, dan PS Barito Putera—masih belum pasti nasibnya, meski PSIS tampaknya tinggal menunggu waktu untuk resmi terlempar dari Liga 1.
Sementara itu, PSS Sleman dan Barito Putera masih bersaing ketat dalam usaha mempertahankan posisi mereka. Kedua tim sama-sama mengoleksi 31 poin, namun PSS mengalami pengurangan tiga poin akibat sanksi dari federasi, yang memperburuk situasi mereka.
Peluang Bertahan: Ditentukan Selisih Gol dan Head-to-Head
Jika poin akhir kedua tim sama, maka selisih gol serta hasil pertemuan langsung (head-to-head) akan menjadi faktor penentu siapa yang tetap bertahan. Secara statistik, PSS dinilai lebih unggul dalam transisi permainan cepat, sementara Barito Putera kerap bermain terlalu defensif dan kesulitan mencetak gol balasan.
Persaingan di zona merah ini menjadi salah satu drama paling panas di akhir musim. Para pecinta sepak bola nasional dipastikan akan menantikan hasil akhir dengan penuh antusiasme.
Klasemen Sementara: Siapa di Ambang Degradasi?
Hingga pekan ke-33, inilah posisi sementara tiga tim terbawah:
-
PSS Sleman: Peringkat 16 dengan 31 poin (setelah pengurangan 3 poin).
-
PS Barito Putera: Peringkat 17 juga dengan 31 poin, namun kalah selisih gol.
-
PSIS Semarang: Dasar klasemen dengan 25 poin dari 33 laga.
Dengan satu pertandingan tersisa, PSIS hampir mustahil untuk selamat, sementara PSS dan Barito masih punya kans, bergantung pada hasil laga pamungkas.
Analisis PSS Sleman: Cepat di Sayap, Lemah di Belakang
PSS sempat menunjukkan kebangkitan dengan tiga kemenangan beruntun pada pekan 29 hingga 31. Sayangnya, dua kekalahan berturut-turut setelahnya serta pemotongan poin membuat posisi mereka kembali terancam.
Taktik utama PSS mengandalkan formasi 4-3-3 dengan serangan cepat dari sisi sayap. Namun, lemahnya koordinasi di lini belakang membuat mereka kerap kebobolan.
Syarat untuk Bertahan:
-
Memenangi laga terakhir.
-
Menang selisih gol atas Barito atau unggul head-to-head bila poin sama.
Analisis PS Barito Putera: Bertahan Terlalu Dalam, Kurang Tajam di Depan
Barito Putera hanya mencatat satu kemenangan dari delapan laga terakhir. Dengan skema bertahan 5-4-1, mereka cenderung pasif dan kesulitan membalas saat tertinggal.
Untuk pertandingan terakhir, Barito disarankan beralih ke formasi lebih ofensif seperti 4-2-3-1, agar mampu menciptakan tekanan dan memaksimalkan peluang dari lini kedua.
PSIS Semarang: Jalan Menuju Liga 2 Semakin Nyata
PSIS Semarang mencatatkan rekor buruk sepanjang musim ini. Hanya 6 kemenangan dan 20 kekalahan dari 33 laga. Mereka kebobolan 55 gol dan hanya mampu mencetak 28.
Kondisi tim yang tidak stabil, ditambah dengan seringnya pergantian pelatih, membuat performa mereka menurun drastis. Secara matematis, PSIS sudah tidak mungkin keluar dari zona degradasi, meski menang di laga terakhir.
Laga Penentuan Pekan ke-34: Siapa yang Bertahan?
Pertandingan terakhir musim ini akan menjadi penentu nasib PSS dan Barito. Hasil imbang bisa menimbulkan skenario dramatis jika selisih gol menjadi penentu. Aturan klasemen yang memperbolehkan laga penentu jika ada poin dan rekor imbang pun bisa terjadi.
Prediksi Degradasi Liga 1 2024/2025:
-
PSIS Semarang: Hampir pasti degradasi.
-
Barito Putera: Harus menang besar agar punya peluang bertahan.
-
PSS Sleman: Masih punya peluang selamat jika menang dengan skor besar.
Dampak Degradasi: Lebih dari Sekadar Gagal Bertahan
Degradasi bukan hanya soal posisi di klasemen, tapi juga berdampak signifikan terhadap kondisi finansial klub, kontrak pemain, dan nilai komersial tim. Sponsor dan pendapatan akan turun drastis jika klub terlempar ke Liga 2.
Pekan terakhir Liga 1 musim ini menjadi momen krusial yang akan menentukan masa depan tiga klub besar. Siapa yang mampu mengatasi tekanan? Siapa yang harus merelakan tempatnya di kasta tertinggi?
Kita tunggu kisah akhir dari drama degradasi Liga 1 Indonesia 2024/2025.