
Manajemen Semen Padang FC hanya bisa pasrah menerima keputusan dari Komisi Banding PSSI. Keputusan tersebut adalah berupa pelarangan hadirnya supporter di tiga laga kandang awal ISL 2015.
Sanksi tersebut dijatuhkan akibat kerusuhan supporter saat Semen Padang FC menjamu Arema Cronus pada babak delapan besar ISL 2014 di Stadion Haji Agus Salim, 29 Oktober 2014.
Manajemen Semen Padang sendiri telah mengajukan banding. Namun keputusan tersebut ditolak oleh Komisi Banding PSSI.
“Mau apalagi. kami sudah berusaha agar terbebas, atau paling tidak hukumannya lebih ringan. Tapi karena keputusan sudah final, kami juga tak bisa berbuat apa-apa lagi,” ujar Daconi, Direktur Utama PT. KSSP.
Lebih lanjut Daconi juga mengungkapkan bahwa hal tersebut tak boleh disesali karena sudah terjadi. Menurutnya hal ini harus jadi bahan pelajaran dan evaluasi agar tidak terjadi lagi nantinya.
Daconi juga berharap pada ISL 2015 nanti para supporter lebih bsia menahan diri dan menghindari berbuat anarkis agar tidak merugikan tim.
Dengan sanksi tersebut, maka tiga laga kandang Semen Padang yang dilakoni tanpa supporter adalah pada saat menjamu Pelita Bandung Raya, Persiram Raja Ampat dan saat menjamu Pusam Bali United.